Kisah Mahasiswa Universitas Islam Madinah yang Nakal Dan Sikap Syaikh Bin Baz

Mahasiswa Universitas Islam Madinah

Sdh 2o Thn Aku Bergelut Dgb Dunia Pendidikan, Ada Banyak Macam Ragam Karakter Sang Pelajar. Namun Yg Jelas Teruslah Berharap Dan Berdoa Kebaikan Untk Mereka, Kebaikan Itu Bila Tdk Hari Ini In Sha Allah Esok Akan Memberikan Hasilnya.

Banyak Dari Mereka Yg Tdk Aku Perkirakan Malah Justru Menoreh Sejarah Prestasi Kebaikan, Sebaliknya Yg Ku Harapkan Mah Justru Sulit Terkendalikan.

Ku Mohon Maaf Kpd Mereka Yg Tersakiti Oleh Keputusan Sulit Yg Harus Terealisasi Semoga Allah Ta'ala Selalu Memberkahi. Amin
---------------------

SECERCAH DARI HIKMAH KISAH DIBAWAH INI. πŸ‘‡

PELAJAR NAKAL UNIVERSITAS ISLAM MADINAH DAN SIKAP IBNU BAZ YANG HIKMAH

Kisah ini bersumber dari Syaikh Dr Mahmud Qadah:

Dahulu ada seorang pelajar dari afrika yang sangat nakal, sehingga saat dia menamatkan kuliahnya di Universitas Islam Madinah, dia mencukur jenggotnya lalu diberikan kepada Syaikh Bin Baaz (rahimahullah). Di dalam suratnya beserta kiriman jenggotnya dia menulis:

"Ambillah jenggotmu ini semua".

Saat ijazah kelulusan hendak dikeluarkan, majlis senat universitas bermusyawarah, apakah akan mengeluarkan ijazah untuk pelajar itu ataukah tidak. Maka mayoritas anggota senat pada waktu itu tidak setuju untuk mengeluarkan ijazah kepada pelajar tersebut.

Kemudian, ketua senat waktu itu ialah Syaikh Bin Baaz. Setelah syaikh mendengar beberapa pendapat, beliau kemudian diam sejenak dan memberi keputusan utk mengeluarkan ijazah kpd pelajar tersebut. Syaikh lantas mendoakan semoga Allah memberi hidayah kpd pelajar tersebut.

Beberapa tahun kemudian, Syaikh Umar Fallatah (rahimahullah), yang merupakan anggota senat universitas mengadakan kunjungan ke negeri di mana pelajar nakal tersebut tinggal. Maka Syaikh Umar Fallatah teringat tentang pelajar nakal tersebut.

Syaikh pun bertanya kepada orang-orang di negeri tersebut.Orang-orang semua memuji-muji pelajar yang dulunya nakal itu. Kata mereka, inilah mufti, inilah alim, inilah da'i, dengannya ribuan manusia menjadi muslim.

Syaikh umar bertanya berkali-kali. Benarkah yang kalian maksud Fulan bin fulan? Fulan bin fulan? Orang ramai jawab ya memang benar.

Syaikh mengambil keputusan untuk mengunjungi pelajar yg nakal itu. Kemudian sampailah dia di rumah pelajar nakal itu, syaikh heran kenapa orang-orang yang berada di rumah pelajar nakal itu begitu menghormati pelajar itu.

Syaikh umar bertanya, apakah benar engkau fulan bin fulan? Pelajar nakal itu menjawab, ya benar, akulah fulan bin fulan. Syaikh kemudian bertanya, bagaimana engkau sekarang bisa jadi seperti ini?

Dia menjawab, sejak aku pulang ke negeriku, aku gantung ijazahku di dinding, dan setiap kali aku ingin berbuat jahat, aku pandangi ijazah itu. Dan orang di negeriku, berkata kepadaku, bahwa aku ini lulusan madinah, aku ini pelajar madinah. Sehingga hal tersebut menghalangiku dari berbuat jahat.

Demikianlah cerita yang disampaikan oleh Syaikh Umar Fallatah kepada Syaikh Dr Mahmud Qadah. Kata syeikh Mahmud, Allah taala berfirman:

Ψ₯ِΩ†َّΩƒَ Ω„َΨ§ ΨͺَΩ‡ْΨ―ِي Ω…َΩ†ْ Ψ£َΨ­ْΨ¨َΨ¨ْΨͺَ وَΩ„َٰΩƒِΩ†َّ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡َ يَΩ‡ْΨ―ِي Ω…َΩ† يَΨ΄َΨ§Ψ‘ُ ۚ وَΩ‡ُوَ Ψ£َΨΉْΩ„َΩ…ُ Ψ¨ِΨ§Ω„ْΩ…ُΩ‡ْΨͺَΨ―ِΩŠΩ†َ Ω¨:Ω₯Ω¦
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk". [Al Qashash : 56]

Disalin dengan penyusain bahasa dari status Nasiruddin Abdul Aziz
#repost_status_lama

Copas status Ust Muhammad chusnul Yakin حفظه Ψ§Ω„Ω„Ω‡

Tidak ada komentar: