Kisah Seorang Wanita Berilmu Di Markiz Yaman yang memilukan

Kisah Seorang Wanita Berilmu

Beberapa tahun lalu ada seorang wanita Mustafidah (pengajar ilmu agama) di Darul Hadits Fiyuys, Yaman. Wanita ini sangat masyhuroh (terkenal) di Markiz akhwat di kalangan para pelajar wanita dan ibu2 di Markiz. Terkenal karena ilmu yg dia miliki dan tingginya himmah (perhatian) yang dia miliki terhadap ilmu agama, rajinnya dia dalam belajar dan mengajar.

Bahkan diceritakan bahwa dia sangat sibuk dengan ilmu, sibuk dengan kitab. Kadang akhwat2 lain lagi asik ngobrol atau blum ke masjid, dia sibuk di masjid dengan kitabnya membaca atau menulis.

Banyak dari kitab2 dan ceramah2 Syaikh Abdurrahman Al-'Adeni rahimahullah (pendiri Markiz Darul Hadits Fiyuys) di-tafrigh (dipindahkan faedah2nya) dengan ditulis sendiri olehnya dengan rapi dikitabnya. Kitab2 yang telah dia tafrigh membuat para santri dan pengajar di Markiz merasa takjub. Betapa indah dan rapi tulisan yang penuh faedah itu, Masya Allah.

Karena karakter2nya yang terpuji itu, membuat para pelajar laki2 penasaran dan tertarik dengannya, diceritakan banyak dari thullabul ilmi dan Mustafiidiin (para pelajar dan pengajar ilmu agama) yang datang ke rumahnya, untuk melamarnya. Tapi semuanya di tolak oleh wanita itu. Bahkan setingkat Syekh sekalipun, diceritakan ada beberapa syaikh datang melamarnya, tapi tak satupun yang diterima, semuanya ditolak olehnya.

Disebutkan salah satu alasan penolakannya adalah, "Masih ingin sibuk dengan ilmu".

Alasan yang terlihat manis.

Akhirnya Allah taqdirkan dia menikah di umur sekitar 24 tahun, sedangkan adat orang-orang di Markiz, anak2 perempuan dinikahkan di umur 15 atau 16 atau 17 tahun dan paling lambat biasa nya 18 tahun. Dan juga dia menjadi pembukti benarnya sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam di dalam sebuah hadits.

Dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu 'anhu yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

[ ﺇﺫﺍ ﺃﺗﺎﻛﻢ ﻣﻦ ﺗﺮﺿﻮﻥ ﺧﻠﻘﻪ ﻭﺩﻳﻨﻪ ﻓﺰﻭﺟﻮﻩ، ﺇﻻ ﺗﻔﻌﻠﻮﺍ ﺗﻜﻦ ﻓﺘﻨﺔ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﻭﻓﺴﺎﺩ ﻋﺮﻳﺾ . ]
"Apabila ada seorang lelaki yang kalian ridhoi akhlaq dan agamanya datang melamar putri kalian, maka nikahkanlah, jika tidak kalian lakukan, maka akan terjadi bencana di muka bumi dan kerusakan yang luas."

Akhirnya apakah yang terjadi selanjutnya..??

Allah taqdirkan dia menikah dengan orang awam yang bukan penuntut ilmu, setelah menikah kemudian dia jauh dari ilmu, bahkan sudah tidak nampak sosoknya di Markiz lagi. Lihatlah... bagaimana wanita yang menolak banyak penuntut ilmu, lelaki2 yang diridhoi akhlaq dan agamanya yang datang melamarnya, dengan alasan "masih ingin sibuk dengan ilmu" akhirnya malah membuatnya jauh dari ilmu, jauh dari lingkungan ilmu, dari majelis ilmu.

Maka wahai para akhwat muslimat, berpikirlah 1000 kali jika ingin menolak lamaran seorang yang sudah diridhoi akhlaq dan agamanya, apalagi seorang penuntut ilmu, Al-Imam Muqbil rahimahullah berkata: "Nikahkanlah putri-putri kalian dengan penuntut ilmu karena itu lebih baik dari dunia dan seisinya."

Jangan mudah beralasan "Saya masih terlalu muda untuk menikah" atau alasan2 yang tidak syar'i lainnya, jangan sampai apa yang dialami oleh wanita yang ada di kisah ini terjadi padamu juga, karena kisah ini hanyalah 1 dari banyaknya kisah yang membuktikan sabda Nabi diatas.

Semoga bermanfaat, barakallahu fikum.

Sufyan Abu 'Abdilfattaah | Markiz Darul Hadits Fiyuys Yaman.

sumber FB Fitria Kurniawan

Tidak ada komentar: