وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ
"Dan masa itu, kami pergilirkan di antara manusia." (Qs. Ali Imran : 140)
Maka terkadang (kita dalam keadaan) kekurangan dan terkadang berkecukupan. Terkadang mulia dan terkadang hina. Terkadang gembira, terkadang bersedih…dst
Maka terkadang (kita dalam keadaan) kekurangan dan terkadang berkecukupan. Terkadang mulia dan terkadang hina. Terkadang gembira, terkadang bersedih…dst
Maka, orang yang bahagia (sesungguhnya) adalah siapa yang melazimi satu perkara pokok dalam segala kondisi, yaitu, “Bertakwa kepada Allah” 'Azza wajalla, karena jika seorang dalam keadaan berkecukupan niscaya takwa itu akan menghiasinya, dan jika ia dalam keadaan kekurangan, niscaya ketakwaan kepada Allah itu akan membukakan untuknya pintu-pintu kesabaran. Bila diberikan kesehatan niscaya menjadi sempurna kenikmatan atasnya. Dan, jika dicoba, niscaya ketakwaan itu akan menguatkannya untuk menghadapinya. Tidaklah akan membahayakan dirinya, jika zaman mengalami pasang surut atau membuatnya kenyang atau pun membuatnya lapar.
Karena, kesemuanya itu akan sirna dan berubah. Sedangkan ketakwaan itu merupakan pokok keselamatan dan penjaga yang tidak pernah tidur, senantiasa akan menuntun tangan pemiliknya kala terjadi peristiwa dan memposisikannya pada batasan yang telah ditentukan (syariat)…
Oleh karena itu, tetapilah takwa dalam setiap keadaan, karena sesungguhnya Anda *tidaklah akan melihat keadaan yang sempit melainkan akan ada jalan menuju kelapangan*…tidaklah Anda melihat keadaan sakit melainkan akan ada jalan menuju kepada kesembuhan…sedangkan ajal telah ditentukan.
(Abu al-Farj Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin al-Jauziy, Shaidu al-Khathir, 1/90)
sofwa.tv | alsofwa.com
Konsultasi Islam & Keluarga (021-7817575)
W.A Dakwah Al-Sofwa +62 81 3336333 82
Karena, kesemuanya itu akan sirna dan berubah. Sedangkan ketakwaan itu merupakan pokok keselamatan dan penjaga yang tidak pernah tidur, senantiasa akan menuntun tangan pemiliknya kala terjadi peristiwa dan memposisikannya pada batasan yang telah ditentukan (syariat)…
Oleh karena itu, tetapilah takwa dalam setiap keadaan, karena sesungguhnya Anda *tidaklah akan melihat keadaan yang sempit melainkan akan ada jalan menuju kelapangan*…tidaklah Anda melihat keadaan sakit melainkan akan ada jalan menuju kepada kesembuhan…sedangkan ajal telah ditentukan.
(Abu al-Farj Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin al-Jauziy, Shaidu al-Khathir, 1/90)
sofwa.tv | alsofwa.com
Konsultasi Islam & Keluarga (021-7817575)
W.A Dakwah Al-Sofwa +62 81 3336333 82
Tidak ada komentar: