Tidak Ada Kata Darurat Untuk Riba

Tidak Ada Kata Darurat Untuk Riba

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلَاثِينَ زَنْيَةً
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu dirham hasil riba yang dimakan seseorang sementara ia mengetahuinya, itu lebih buruk dari tiga puluh enam kali berzina." (HR Ahmad)

Riba merupakan harta haram yang paling busuk dan paling besar dosanya.

Syeikh Al Walid Saif An Nashr menceritakan: Bahwa Syeikh Al Bani pernah ditanya oleh seorang pemuda yang bapaknya sakit parah dan membutuhkan biaya besar untuk pengobatan. Pemuda itu berkata "saya tak punya uang, apa boleh meminjam di bank untuk menyelamatkan bapak saya?" Syeikh menjawab "tidak, apa kau punya mobil?" Sang pemuda menjawab "Punya" kemudian Syeikh berkata "jual mobilmu!" Pemuda itu mengatakan "Itu belum cukup ya syeikh" maka Syeikh menegaskan "kosongkan rumahmu jual perabotannya, demi Allah jangan kamu bersentuhan dengan Riba"

Syeikh Walid menambahkan "sesungguhnya riba merupakan harta terjelek, yang haram seorang muslim bersentuhan dengannya. Bahkan jika ia dalam keadaan antara hidup dan mati. Jika ia tidak bisa meminjam, maka mengemislah, datanglah ke masjid2 meminta-mintalah sampai keadaan daruratmu terangkat. Dan jika tidak ada juga yang menolongmu (kemingkinan sangat kecil), lebih baik kau mencuri daripada harus memakan riba walau satu dirham."

Note: Keadaan darurat itu berkaitan dengan nyawa (antara hidup dan mati) Bukan cuma was2.

Akhukum @rayhan_elarify

Tidak ada komentar: