Kader Muhammadiyah minta jokowi putuskan diplomatik dengan cina

putuskan diplomatik dengan cina

Pemerintahan Presiden Joko Widodo diminta segera melakukan pemutusan hubungan diplomatik sementara dengan China. Duta Besar China untuk RI harus segera dipulangkan, dan Dubes RI dari China ditarik.

“Ini harus dilakukan demi menghentikan pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan aparat pemerintahan China terhadap muslim Uighur di daerah Xinjiang bagian barat,” kata kader muda Muhmmadiyah, Amirullah Hidayat, Senin (16/12).

Yang juga menyedihkan, anak-anak kecil dipisahkan dari orang tuanya, bahkan di depan mata anak-anak tersebut bapaknya ditangkap oleh aparat keamanan. Menurut Amir, kejadian itu kebiadaban besar.

Apalagi menurut laporan yang diterima PBB, pata tahun 2018 ada 1 juta muslim Uighur yang ditahan di kamp, penjara massal.

Jelas Amir, sikap tegas pemerintah RI harus diambil karena mayoritas penduduk Indonesia adalah umat Islam.

“Kalau kebijakan ini dilakukan pemerintahan Jokowi, saya yakin umat Islam akan mendukung. Dan ini kesempatan bagi pemerintahan untuk cari simpatik umat Islam,” ucapnya.

Sikap ini juga sesuai dengan amanat UUD 1945 yang terdapat dalam pembukaan, berbunyi “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.

Ditambahkan Amir, kalau kebijakan ini diambil, pemerintahan China tidak akan “suka-suka” terhadap Indonesia, apalagi saat ini China banyak nelakukan investasi di Tanah Air. Tentu akan ketakutan bila investasi itu terganggu.

“Tapi apabila kebijakan itu tidak diambil, maka akan ada gerakan boikot semua produk China di Indonesia,” tegas Amir yang juga Sekretaris Bidang Pelayanan MPS PP Muhammadiyah ini.

sumber : sulawesi24.com

Tidak ada komentar: