KEMANA ENGKAU PERGI DI SAAT SUSAH?

KEMANA ENGKAU PERGI DI SAAT SUSAH?

Di saat berhasil engkau merasa hebat, keberhasilan anda anggap sebagai hasil keringat anda, atau bisa pula karena pengalaman anda.

Namun di saat susah, anda mencari dukun, atau tukang ramal atau menyuap pejabat, atau “mengemis” bantuan kepada orang lain.

Menurut anda, kondisi semisal di atas, pantaskah dilakukan oleh orang yang mengaku beriman?

Dahulu, Abu Jahal cs bila dalam kondisi susah, mereka sadar bahwa kesusahan mereka hanya Allah yang kuasa menyibaknya.

Naaah lo, kalau demikian, apa berarti Abu Jahal lebih .... dibanding kita?

Allah Ta’ala,

{فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوْا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ}
Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka [kembali] mempersekutukan [Allah]. [QS.Al- Ankabut: 65].


Selamat merenung.

Sumber: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعالى

Tidak ada komentar: