Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid adalah salah satu ulama yang produktif menulis dan aktif dakwah di dunia maya. Saat orang belum tahu manfaat internet untuk mengajak kepada kebaikan, beliau telah melakukannya lebih dahulu.
Tahun 1997 mendirikan website dakwah Islam, berisi artikel keislaman dan tanya jawab. Di kemudian hari, website ini diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia. Kalau anda pernah baca artikel di islamqa.info, maka itulah website yang beliau asuh dan kelola.
Wikipedia mencatat, islamqa adalah website pertama dengan genre dakwah islam. Zaman itu, internet masih belum familiar digunakan orang.
Banyak orang yang memanfaatkan keberadaan website tersebut. Bahkan, saya dengar kabar dari salah satu muridnya, ada ribuan orang kafir mendapatkan hidayah Islam dengan sebab perantara membaca artikel pada website miliki Syaikh Al Munajjid ini. Masya Allah.
Saya sendiri, sering membaca pertanyaan dan jawaban disana. Enak jawabannya, dan sangat runut. Biasanya dipaparkan dalil, khilaf ulama, dan tarjih pendapat. Tak lepas dari nukilan ulama madzhab dan ulama kontemporer seperti Syaikh Bin Baz dan Syaikh Ibnu Utsaimin.
Pendidikan formal beliau adalah teknik, alumni KFUPM (King Fahd University of Petroleum and Mineral), tapi beliau banyak duduk belajar di hadapan para ulama kibar Saudi di zamannya. Syaikh Bin Baz, Syaikh Ibnu Utsaimin, dan Syaikh Al Albani adalah guru beliau.
Hingga kini, tulisan-tulisan beliau masih banyak bertebaran di internet. Banyak yang ambil dan istifadah.
——-
Ada orang kemarin sore yang menanyakan manhaj beliau apa? Apakah salafi atau bukan?..
Saya kira, ini adalah pertanyaan yang sangat lancang. Dan nampaknya ini banyak menjangkiti para penuntut ilmu pemula di kita.
Hendaknya, sebelum kita menilai seseorang, telitilah dan hati-hatilah, siapa orang yang kita tanyakan ini. Siapa kedudukan kita dibanding dengan orang yang kita tanya.
Sang ustadz yang ditanya, menjawab bahwa Syaikh Muhammad Sholih Al Munajjid adalah seorang Quthbiyun, pengikut Sayyid Quthub, seorang yang dijuluki dengan bapak terorisme internasional. Ustadz tadi menukil ucapan dari fatwa salah satu ulama.
Sebagai thalibul ilmi, yang kita terbiasa dengan budaya ilmiyah, sepatutnya kita tidak grasa-grusu menerima hal ini begitu saja. Perlu pembuktian. Apakah Syaikh Shalih Al Munajjid benar-benar demikian? Buktinya apa? Pemikirannya bagaimana? Penyimpangan dalam hal akidahnya seperti apa? Tercantum di kitab apa?..
Jangan sampai “kajian ilmiyah” yang biasa digaungkan, hanya sebagai slogan semata untuk mengecoh jamaah dan memvonis buruk orang alim yang punya andil besar dalam kemajuan dakwah dan Islam.
Oleh : Ustadz Budi Marta Saudin
Tidak ada komentar: