13 Cara Mencapai Akhlak Mulia

13 Cara Mencapai Akhlak Mulia

Tidak disangsikan bahwa salah satu hal yang terberat bagi manusia adalah melawan hawa nafsu untuk mengubah tabiat yang buruk lantas menggantinya dengan akhlak yang terpuji.

Namun seberat apa pun, perubahan tersebut tidak mustahil.

Terdapat banyak cara yang akan membantu seseorang meraih akhlak mulia tersebut. Di sini disebutkan 13 di antaranya:

1. MENGIKHLASKAN NIAT

Maksudnya ialah memurnikan atau kehendak untuk ingin mempunyai akhlak mulia semata-mata lantaran mengharap ridha Allah.

2. MEMOHON PERTOLONGAN ALLAH

Seorang hamba, sekuat apa pun dia, tidak akan mampu berbuat apa-apa tanpa pertolongan Allah. Ya, dia tidak akan mampu meraih apa pun yang dicita-citakannya kecuali atas kemurahan-Nya. Tidak terkecuali akhlak yang mulia, hanya dengan pertolongan-Nya seorang hamba mampu meraihnya.
3. MEMILIKI AQIDAH YANG BENAR

Aqidah yang benar adalah sumber utama lahirnya akhlak mulia. Dan sudah menjadi satu kaidah bahwa aqidah yang benar dan tertanam kuat akan melahirkan akhlak yang mulia, sedangkan aqidah yang menyimpang akan menghasilkan akhlak tercela.

4. MENUNTUT ILMU

Ilmu ibarat cahaya. Ia yang menerangi jalan kita menuju Allah. Dengan ilmu, Allah mengangkat derajat hamba dan melimpahkan kebaikan kepadanya.

5. MEMPERBANYAK AMAL SHALIH

Di dalam al-Qur-an Allah berjanji memberi kehidupan yang baik kepada hamba yang beriman dan beramal shalih, serta tidak memisahkan antara keduanya.
6. BERTEMAN DENGAN ORANG-ORANG SHALIH

Teman yang shalih adalah salah satu faktor yang akan membantu kita meraih akhlak mulia. Sebab, tabiat itu ibarat magnet; ia menarik akhlak yang baik maupun yang buruk.

Karena itu, siapa saja yang berteman dekat dengan orang shalih niscaya terpengaruh dengan keshalihannya. Sebaliknya, siapa saja yang berteman dekat dengan orang fasik niscaya terpengaruh dengan kefasikannya, cepat ataupun lambat.

7. MENELAAH DAN MENELADANI BIOGRAFI ORANG SHALIH

Membaca biografi orang-orang shalih termasuk sarana untuk menjaga semangat jiwa yang mudah turun. Dengan demikian, kita mengetahui bagaimana sepak terjang mereka dalam kehidupan. Kita juga akan mengetahui ihwal keuletan, kesabaran, dan keikhlasan mereka dalam menghamba serta beribadah kepada Allah.
8. BERSUNGGUH-SUNGGUH

Bersikap sungguh-sungguh, yaitu mencurahkan segenap kemampuan untuk berakhlak mulia dan menjauhi semua akhlak yang tercela.

9. KEMAUAN DAN CITA-CITA YANG TINGGI

Kita perlu menyadari bahwa kemauan dan cita-cita yang tinggi merupakan bentuk rezeki yang dianugerahkan Allah kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Dengan cita-cita yang tinggi, dia pun akan selalu berusaha menjadi manusia terbaik dalam keikhlasan, tawadhu, kasih sayang, zuhud, ridha, dan tawakal. Cita-cita tinggilah yang melahirkan kesungguhan, kebesaran, dan kerja keras untuk dapat meraih keluhuran dan kesempurnaan. Ia pula yang akan membantu seseorang untuk segera bangkit dari keterpurukan, kerendahan, dan kehinaan.
10. MUHASABAH ATAU INTROSPEKSI DIRI

Sebagai muslim, kita dituntut untuk sering-sering mengintrospeksi diri. Dengan cara demikianlah kita dapat menguak banyak cela dan aib dalam akhlak kita selama ini. Semakin kita menyadari kekurangan akhlak kita, maka semakin dalam kita memohon ampun kepada Allah, serta semakin bulat pula niat kita untuk memperbaikinya dan menggantinya dengan akhlak yang mulia.
11. MENGETAHUI BUAH MANIS DARI AKHLAK TERPUJI

Mengetahui dan merenungi hasil dan dampak yang baik dari sesuatu akan mendorong kita untuk bersungguh-sungguh dalam mewujudkan dan mencapai sesuatu tersebut.

Maka setiap kali jiwa terasa berat untuk berakhlak mulia, ajaklah ia untuk memikirkan buah manis darinya. Ingatkan ia bahwa dengan akhlak yang mulia kita akan mendapat cinta
Allah dan cinta para hamba. Apabila Allah cinta kepada kita, niscaya ridha-Nya selalu menyertai dan pertolongan-Nya pun semakin dekat. Hati kita pasti akan menjadi terasa lapang dan berbahagia, jauh dari berbagai macam penyakit hati yang hanya akan membawa kegundahan dan kerugian di dunia maupun di akhirat.

12. MENGINGAT KEMATIAN DAN TAKUT SU’UL KHATIMAH

Siapa saja yang sering mengingat kematian dan yakin bahwa dirinya kelak akan berdiri di hadapan Allah untuk diminta pertanggungjawaban, pastilah dia akan mencurahkan segenap kemampuan agar bisa menjadi pribadi muslim yang berakhlak mulia.

13. MENGINGAT NIKMAT SURGA DAN AZAB NERAKA

Kecintaan seorang hamba terhadap Surga akan membuat dirinya segera mengerjakan amal-amal shalih serta menjauhi segala perbuatan maksiat.

Saudaraku, adakah kesenangan duniawi yang setara dengan kenikmatan di Surga hingga memaksa kita melupakan nikmat abadi nan sempurna itu? Sungguh, Surga yang seluas langit dan bumi disediakan bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa dan berakhlak mulia.

Ustadz Abu Ihsan Al-Atsari & Ummu Ihsan

ENSIKLOPEDI AKHLAK SALAF hlm. 62 - 102 | Quotes Pustaka Imam Asy-Syafii
http://bit.ly/QuotesPIS

Tidak ada komentar: