8 golongan manusia yang akan menyesal pada hari kiamat

8 golongan manusia yang akan menyesal pada hari kiamat

(1). Orang Kafir Yang Tidak Beriman Kepada Allah Dan Mendustakan Rasulullah ﷺ

وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذۡ وُقِفُواْ عَلَى ٱلنَّارِ فَقَالُواْ يَـٰلَيۡتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِـَٔايَـٰتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٢٧)
"Dan seandainya engkau melihat pada saat mereka dihadapkan ke Neraka, lalu mereka berkata : "Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang2 yang beriman" (QS. Al-An'aam [6]: 27)

2. Cahaya Orang Munafik Sedikit, Bahkan Padam Saat Mereka Melewati Shirath

يَوۡمَ يَقُولُ ٱلۡمُنَـٰفِقُونَ وَٱلۡمُنَـٰفِقَـٰتُ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱنظُرُونَا نَقۡتَبِسۡ مِن نُّورِكُمۡ قِيلَ ٱرۡجِعُواْ وَرَآءَكُمۡ فَٱلۡتَمِسُواْ نُورً۬ا فَضُرِبَ بَيۡنَہُم بِسُورٍ۬ لَّهُ ۥ بَابُۢ بَاطِنُهُ ۥ فِيهِ ٱلرَّحۡمَةُ وَظَـٰهِرُهُ ۥ مِن قِبَلِهِ ٱلۡعَذَابُ (١٣)
"Pada hari ketika orang-orang munafik baik laki-laki maupun perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka), "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakanlah di antara mereka (yaitu orang mukmin dan orang munafik) dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya (yg menghadap orang mukmin) ada rahmat dan di sebelah luarnya (yang menghadap orang munafik) dari situ ada siksa" (QS. Al-Hadid [57]: 13)

(3). Pelaku Bid’ah Akan Diusir Dari Telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

وَيَوۡمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيۡهِ يَقُولُ يَـٰلَيۡتَنِى ٱتَّخَذۡتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلاً۬ (٢٧)
"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang yang zhalim menggigit dua tangannya, (menyesali perbuatannya) seraya dia berkata : "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul" (QS. Al-Furqan [25] : 27)

(4). Orang Yang Meninggalkan Shalat

مَا سَلَڪَكُمۡ فِى سَقَرَ (٤٢) قَالُواْ لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّينَ (٤٣) 
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam (Neraka) Saqar". Mereka menjawab : "Kami dahulunya tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat” (QS. Al-Mudatstsir [74]: 42-43)

(5). Orang Yang Melakukan Riya'


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَالَ لَهُ نَاتِلُ أَهْلِ الشَّامِ أَيُّهَا الشَّيْخُ حَدِّثْنَا حَدِيثًا سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: نَعَمْ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ، قَالَ: كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ جَرِيءٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ، قَالَ: كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِئٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ جَوَادٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَـسُحِبَ عَـلَى وَجْهِهِ ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ
Rasulullah menjelaskan tentang orang yang mati syahid, yang mempelajari ilmu dan yang mengajarkan ilmu, pembaca al-Qur’an serta orang yang berinfaq yang ternyata niatnya adalah riya,' maka Malaikat diperintah untuk menyeret wajah mereka lalu dilemparkan ke dalam Neraka (HR. Muslim no. 1905)

(6). Saat Kitab Catatan Amal Diperlihatkan

وَوُضِعَ ٱلۡكِتَـٰبُ فَتَرَى ٱلۡمُجۡرِمِينَ مُشۡفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَـٰوَيۡلَتَنَا مَالِ هَـٰذَا ٱلۡڪِتَـٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً۬ وَلَا كَبِيرَةً إِلَّآ أَحۡصَٮٰهَا‌ۚ وَوَجَدُواْ مَا عَمِلُواْ حَاضِرً۬ا‌ۗ وَلَا يَظۡلِمُ رَبُّكَ أَحَدً۬ا (٤٩)
"Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang telah (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata : "Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil & yang besar melainkan tercatat semuanya", dan mereka pun mendapati (semua) apa yg telah mereka kerjakan (tertulis)..." (QS. Al-Kahfi [18]: 49)

(7). Orang-Orang Yang Berbuat Zhalim Akan Diqishosh Atas Kezhaliman Mereka

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ؟ قَالُوا: الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. قَالَ: إِنَّ الْمَفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي وَقَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَي مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طَرِحَ فِي النَّارِ
"Sesungguhnya orang yang telah bangkrut dari umatku adalah orang yg nantinya akan datang pada hari Kiamat dengan membawa pahala ibadah shalat, puasa serta zakat. Dan nanti dia juga datang dengan dosa mencela, menuduh serta memakan harta orang lain, menumpahkan darah serta memukul orang. Maka kebaikan-kebaikan dari amalan shalih tersebut dibayarkankan kepada orang yang dulu pernah dizhaliminya. Jika kebaikannya telah habis maka dosa orang yang pernah dizhalimi ditimpakan kepadanya sehingga dilemparkan ke Neraka" (HR. Muslim no. 59)

(8). Orang Yang Melalaikan Amal Shalih

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ٱرۡجِعُونِ (٩٩) لَعَلِّىٓ أَعۡمَلُ صَـٰلِحً۬ا فِيمَا تَرَكۡتُ‌ۚ كَلَّآ‌ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآٮِٕلُهَا‌ۖ وَمِن وَرَآٮِٕهِم بَرۡزَخٌ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ (١٠٠)
"Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata : "Wahai Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih yang aku telah tinggalkan. Sekali-sekali tidak, sungguh itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka pun ada dinding sampai mereka dibangkitkan" (QS. Al-Mu’minun [23]: 99-100)

Ustadz Najmi Umar Bakkar
kembali di edit untuk dilengkapi dalilnya oleh admin

Tidak ada komentar: