Dari 91 Jadi 635 Orang, ODP Corona di Jatim Naik Tajam

update kasus corona 21 maret
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terus menelusuri jejak virus corona di Jatim. Hasilnya, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) melonjak tajam berkali-kali lipat.

1. ODP di Jatim naik jadi 635 orang

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, saat ini ada 635 orang yang digolongkan dalam ODP. Jumlah paling besar berada di Kota Surabaya, yakni sebanyak 175 orang. Kemudian disusul Kabupaten dan Kota Blitar sebanyak 84 orang serta Malang Raya sebesar 74 orang.

"Kemudian total ODP di Jatim ada 635 dari tracing yang dilakukan dua hari ini. 175 ada di Surabaya, 74 ada di Malang Raya, dan 87 ada di Blitar Kabupaten/Kota," sebut Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Jumat (20/3).

2. Sebelumnya hanya 91 orang

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (tengah), saat memberikan keterangan pers tentang virus corona, Kamis (19/3). IDN Times/Fitria Madia

Jumlah ini melesat dari total ODP sebelumnya. Pada Jumat pagi tadi, Khofifah masih menyebutkan ada 91 ODP di Jatim. Namun jumlah tersebut naik menjadi 635 orang hingga Jumat malam.

Khofifah memang telah membentuk tim khusus bernama gugus tugas tracing untuk melacak jejak orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien positif. Gugus tugas tracing ini diketuai oleh Kadinkes Jatim Herlin Ferliana.

"Dari tracing yang dilakukan dua hari ini jumlahnya bertambah menjadi 635 ODP," tuturnya.

3. PDP naik dari 36 jadi 72

Jumlah penambahan tinggi juga terjadi pada kategori PDP. Jika sebelumnya ada 36 PDP, saat ini jumlahnya sudah mencapai 72 orang. Jumlah tertinggi ada di Kota Surabaya yaitu 32 orang. Lalu di Malang Raya 8 orang dan Kabupaten Sidoarjo sebanyak 5 orang.

"Yang PDP tercatat 72 orang dari 72 yang teridentifikasi PDP, ada 32 PDP yang ada di Surabaya, di Malang ada yang terlapor 8 PDP," ujarnya. idntimes.com

Tidak ada komentar: