Kalau virus ini tergolong penyakit ringan, kenapa bisa menyebabkan kematian ?

Tentang virus dari sisi herbal
Tentang virus dari sisi herbal

Sepengetahuan ana -sebagaimana yang dikatakan Shinshe Abu Muhammad-semoga Allah menjaganya- bahwa virus itu dikatagorikan faktor patogen luar dan sindrom penyakit yang dideritanya adalah sindrom luar.

Cara pandang pengobatan tradisional klasik itu adalah penyakit yang masih di luar (belum sampai ke Organ) ini merupakan penyakit yang ringan bukan penyakit mematikan.

Pola penyakit sindrom luar itu diantaranya adalah flu, batuk, demam, sakit tenggorokan, kadang pusing, takut dingin, mual, dll.

Cara pandang ini tidak sama dengan pengobatan konvensional

Karena terkadang menurut pengobatan klasik ini berat namun menurut konvensional ini ringan dan kadang sebaliknya menurut ini ringan dan menurut yang itu berat.

Kalau virus ini tergolong penyakit ringan, Namun kenapa dapat menyebabkan kematian?

Hal ini dikembalikan kepada Qalbu si-penderitanya. Kuat tidak melawan penyakit tersebut.

Klo dia kalah dalam pergulatan batin melawan penyakit itu maka akan hadir ketakutan, khawatir, panik, dan kecemasan yang kita tahu bahwa hal itu dapat melemahkan daya tahan tubuh seseorang (imunitas tubuh menurun)...

Hal tersebut pernah terjadi pada seorang Arab Badui yang Nabi -ﷺ- pernah menjenguknya, padahal penyakitnya hanya demam. Namun dirinya kalah dan beranggapan negatif pada dirinya sehingga mati dengan sikapnya itu, bukan karena penyakitnya

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى أَعْرَابِيٍّ يَعُودُهُ فَقَالَ لَا بَأْسَ عَلَيْكَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ قَالَ قَالَ الْأَعْرَابِيُّ طَهُورٌ بَلْ هِيَ حُمَّى تَفُورُ عَلَى شَيْخٍ كَبِيرٍ تُزِيرُهُ الْقُبُورَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَعَمْ إِذًا
Bahwa Rasulullah -ﷺ- pernah menjenguk seorang arab badui yang sedang sakit. Beliau katakan: "Kamu tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja." Lantas si arab badui menjawab, "Apa! Tidak apa-apa?! Bahkan ini adalah demam yang menggelegak atas orang yang sudah tua renta yang menghantarkannya kepada kuburan." Maka Nabi -ﷺ- berkata: "Semoga iya, kalau begitu." HR. Bukhari, kitab _Tauhid_, bab _Al-Masyi'ah wal Iradah,_ no.7470,

Dalam Syarahnya Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani-rahimahullah-membawakan riwayat dari at-Thabari, Ibnu Sakan, Ad-Daulabi, dan Abddurrazzaq, bahwa orang Arab Badui tadi di pagi harinya langsung wafat.

أن الأعرابي المذكور أصبح ميتا...
'Bahwa orang Arab Badui tersebut dipagi harinya meninggal' Lihat: Fathul Bari, 10/230.

Dalam hadits ini banyak faedahnya, diantara yang sangat kita berhajat dengannya adalah menganggap ringan segala penyakit badan

Sabda Nabi-ﷺ-diriwayat lain masih di Shahih Bukhari dan kisah yang sama pula dari sahabat yang sama pula Ibnu Abbas -radhiallahu anhu-, di bab _Al-Mardhaa_, no. 5656 ada tambahan lafadz...

َ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ عَلَى مَرِيضٍ يَعُودُهُ قَالَ لَا بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
"Setiap kali beliau menjenguk orang sakit, maka beliau akan mengatakan kepadanya: "Tidak apa-apa, Insya Allah baik-baik saja."

Lihatlah sikap beliau -ﷺ-, klo melihat orang sakit selalu menganggapnya ringan... meskipun itu terlihat parah namun tetap aja ringan, karena selama belum merusak Aqidahnya berarti itu masih ringan...

Demikian pula ketika datang seorang wanita yang berkulit hitam yang menderita penyakit (sejenis epilepsi/ayan). Dengan tenang dan sederhananya Nabi -ﷺ- menyikapi penyakit wanita tersebut dengan ungkapan;

قَالَ « إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ » . فَقَالَتْ أَصْبِرُ . 
"Jika engkau mau sabar, bagimu surga. Jika engkau mau Aku akan berdoa kepada Allah agar menyembuhkanmu”, Wanita itu pun menjawab, “Aku memilih bersabar.” HR. Bukhari no.5652, Muslim no.2576.

Lihatlah sikap beliau-ﷺ- ini! Menyederhanakan penyakit badan bahwa penyakit badan itu hakekatnya ringan; seberat apapun itu.

Termasuk dengan wabah yang menyebar pun, beliau -ﷺ- menyikapinya dengan sederhana.

Beliau -ﷺ-bersabda:

الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
"Penyakit Tha'un (wabah yang menyebar) dapat menjadikan mati syahid bagi setiap muslim." HR Bukhari no.5732, Muslim no.1916.

Seharusnya hal ini menjadi kabar gembira bagi setiap muslim, bukan justru ketakutan menghadapinya.

KLO takut berarti dia takut pula menghadapi mati syahid...

Jika sekiranya dikaitkan dengan Jihad, karena dalam hadits dikaitkan dengan syahid sementara syahid itu adanya di Medan perang, maka apakah dia tidak termasuk seperti orang yang takut perang/ lari dari Medan perang?!

Adapun mengenai mengambil sebab (الأخذ بالأسباب)

Upaya yang bisa dilakukan jika ada penyakit yang dapat menular adalah

[1] Jaga Jarak; tidak bersentuhan langsung dengan penderita

ٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ فِي وَفْدِ ثَقِيفٍ رَجُلٌ مَجْذُومٌ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّا قَدْ بَايَعْنَاكَ فَارْجِعْ
"Dalam delegasi Tsaqif (yang akan Dibai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) terdapat seorang laki-laki berpenyakit kusta. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim seorang utusan supaya mengatakan kepadanya: "Kami telah menerima bai'at Anda. Karena itu Anda boleh pulang." HR. Muslim no 2231.

[2] Jaga daya tahan tubuh

Kaidah dari Al-Imam Ibnul Qayyim-rahimahullah- adalah

حفظ القوة مقدم على الحمية
Menjaga Energi vital (daya tahan tubuh) lebih diutamakan ketimbang berpantang (tindakan preventif) Lihat: Al-Fawa-id, bab _Faidah Jaliilah_ bagian ke-5, hal.174.

Menurut pengobatan tradisional klasik upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuhnya atau sistem imunitasnya adalah cukup sederhana yaitu cukup dengan mengonsumsi teh kunyit.

Resep ini (Wedang kunyit) ana dapatkan dari Shinshe Suhendri

Cara bikin teh kunyit: bisa ambil satu ruas kunyit sebesar telunjuk, bisa diparut lalu seduh dengan air panas tambahkan 3sdm madu atau bisa juga direbus. Rebus dengan dua gelas air sisa separuhnya...atau kapsul kunyit; pagi satu sore satu.

Konsumsi itu selama 11 hari, pagi sore

Sekian. Semoga bermanfaat...

Ustadz Ahmad Milda Lc.

Tidak ada komentar: