Kematian Covid-19 Italia dan Spanyol Lampaui China

Pandemi atau wabah virus corona (Covid-19) yang sudah mendunia membuka lembaran baru terkait dengan jumlah kematian. Wabah yang berawal dari Hubei, China, Desember 2019, menyebabkan banyak kematian. Sampai minggu kedua Maret 2020 jumlah kematian karena Covid-19 banyak terjadi di China daratan.

Sampai pertengahan Maret 2020 peta kematian karena Covid-19 mulai bergeser ke Italia di Eropa dan Iran di Asia. Kematian yang sejak awal epidemi banyak terjadi di China dan Korea Selatan, kini bergeser ke Eropa dan Amerika Utara.

Laporan Badan Kesehatan PBB (WHO) pada tanggal 15 Maret 2020 kasus global 153.517 dengan 5.735 kematian. Jumlah kematian di China 3.204 dan Korea Selatan 75. Iran 608. Italia 1.441 dan Spanyol 136. AS 41.

Sedangkan tanggal 20 Maret 2020 kasus global 234.073 dengan 9.840 kematian. Kematian di China 3.253 dan Korea Selatan 94. Iran 1.284 . Italia 3.407 dan Spanyol 767. AS 150.

Dari data di atas jumlah kematian di Italia sebanyak 3.407 sudah melewati jumlah kematian di China sebanyak 3.253. Sedangkan jumlah kematian di Spanyol 767 lebih banyak daripada di Korea Selatan yang dilaporkan 94.

Tanggal 26 Maret 2020 kematian di China dilaporkan 3.287 dan Korea Selatan 126. Sedangkan di Italia dilaporkan 6.820 dan di Spanyol 2.696. Iran melaporkan 1.934 kematian dan AS 673. Jumlah kasus global 414.179 dengan 18.440 kematian.

Sementara itu laporan situs worldometers pada tanggal 26 Maret 2020 pukul 04.09 GMT atau 11.09 WIB jumlah kasus Covid-19 secara global 471.417 dengan 21.295 kematian dan 114.642 sembuh.

Peta kematian pun berubah. Dua teratas bukan lagi China, tapi Italia dan Spanyol sedangkan China di peringkat ketiga (Lihat Tabel).

tabel kematian covid-19

Tabel jumlah kematian karena Covid-19 di beberapa negara. (Dok Tagar).

Kematian terbanyak lain ada di Iran, Prancis, AS, Inggris, Belanda dan negara Eropa lain.

Sedangkan di Indonesia dengan jumlah kasus 790 ada 58 kematian. Sedangkan Malaysia mencatat 1.796 kasus dengan 20 kematian.

Langkah pemerintah yang meningkat anjuran physical distancing (jarak fisik atau badan), contact tracing dan rapid test massal diharapkan mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia bisa diputus. tagar.id

Tidak ada komentar: