Kenapa Dunia heboh luar biasa ketika wabah corona menyerang?

corona di wuhan

Tanpa bermaksud meremehkan, sebenarnya virus corona itu memiliki efek mematikan yg rendah. Case fatality rate (cfr) corona lebih rendah dibanding penyakit2 lain, contohnya: DBD (yg bisa mencapai 26%), TBC (43%), MERS (45%), atau yg lebih mengerikan lagi HIV dan Ebola yg bisa sampai 90%. Artinya peluang orang untuk survive jika terserang Ebola cuma sekitar 10% dan ini berarti jauh lebih rendah dibanding corona, dimana probabilitas 96.2% penderitanya dapat pulih.

Nah, pertanyaannya mengapa sekarang seolah dunia mau runtuh, heboh luar biasa ketika wabah corona menyerang? Why not the same applied to Ebola? atau gak usah jauh2 deh, kenapa tak ada heboh lockdown terkait DBD atau TBC? Padahal termasuk juga penyakit mudah menular di satu wilayah yg terpapar wabah.

Jawabnya ... Pertama, karena berbeda dgn wabah lain, corona sanggup menghancurkan mesin2 ekonomi; bursa saham berjatuhan, nilai valas liar tak terkendali, investor angkat kaki, pabrik2 banyak yg "mrotoli baut-nya", dan kerusakan2 perekonomian lainnya yg membuat kaum sekuler/kapitalis kemringet. Kedua, karena wabah corona sejauh ini lebih banyak menyerang negara2 barat dan China, yg notabene selain sekuler juga merupakan pusat ekonomi dunia.

Coba lihat data ini: per satu juta jiwa ada 400 orang Italia terinfeksi, Swiss 258, Norwegia 240, Spanyol 167, Korea 161, Denmark 154, Swedia 104, France 82, Jerman 71, Belanda 67. Sementara di negeri2 muslim cuma Negara2 Teluk dan Malaysia yg double digit, selebihnya KSA 3.5, Mesir 1.2, Indonesia 0.43. Iran? Tak perlu dihitung, sebab Syiah bukan Islam

Jadi, istimewanya virus corona adalah mahluk ini mampu menciptakan kepanikan luar biasa; kepanikan takut akan berkurangnya harta dan takut setakut-takutnya akan kematian di tempat2 orang yg begitu mencintai dunia. Jika corona terjadi misalnya di Afrika, mungkin tak akan membuat headline seheboh seperti sekarang.

Nah, pertanyaan bagi muslim ... untuk apa kita ikut2an panik dan mumet, bukankah seorang muslim mengimani bahwa Allah akan mengujinya dengan sedikit ketakutan, kekurangan harta dan penyakit?

Takut Boleh,
Kalut Jangan.

Katon Kurniawan

Tidak ada komentar: