KENAPA NABI ISA DAN DAJJAL DISEBUT AL-MASIH?

Ada dua orang yang digelari dengan Al-Masih yaitu Nabi Isa Alaihissalam dan Dajjal. Al-Masih artinya yaitu orang yang mengusap. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya, kenapa Nabi Isa alaihissalam disebut dengan Al-Masih? Beliau rahimahullah menjawab:

لما أنه كان عليه الصلاة والسلام إذا مسح الأكمه والأبرص عافاه الله، يبرئ الأكمه والأبرص ،فإذا مسح عليهم أبراهم الله والأعمى كذلك، نعم، لهذا. وسمي المسيح الدجال؛ لأنه يمسح الأرض يدور في الأرض. نعم.

Karena beliau alaihissalam apabila mengusap al-Akmah yaitu orang yang buta sejak lahir dan al-Abrash yaitu orang yang berpenyakit sopak, maka Allah akan menyembuhkannya.

وَتُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ بإذني

Dan kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku. (QS. Al-Maidah: 110)

Apabila beliau alaihissalam mengusap mereka maka dia menyembuhkan mereka (dengan izin Allah Azza wajalla), demikian pula dengan al-A’ma yaitu orang yang buta setelah lahir.

Dan disebut Dajjal sebagai Al-Masih karena dia mengusap (menyapu) bumi dengan berkeliling (berkelana) di bumi.

(Lihat binbaz.org.sa dengan judul Sababu Tasmiyati Isa bil Masih)

Dajjal akan berkeliling dunia dan menyinggahi semua tempat untuk memberikan fitnah kepada umat manusia, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang ucapan Dajjal:

وَإِنِّي أُوشِكُ أَنْ يُؤْذَنَ لِي فِي الْخُرُوجِ ، فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِي الأَرْضِ فَلا أَدَعَ قَرْيَةً إِلا هَبَطْتُهَا فِي أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ، غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَيَّ

“Sungguh aku hampir saja diizinkan untuk keluar. Aku akan keluar dan berjalan di muka bumi. Tidak ada satu kampung pun melainkan akan aku singgahi selama empat puluh hari kecuali Makkah dan Madinah, keduanya diharamkan bagiku.” (HR. Muslim: 5228)

Oleh sebab itulah Dajjal disebut Al-Masih, karena ia akan mengunjungi semua tempat di muka bumi selain dua kota suci yaitu Mekah dan Madinah.

Semoga bermanfaat.

Ditulis oleh: Zahir al-Minangkabawi
artikel maribaraja.com