Marissa Haque turut sedih melihat kekerasan umat hindu terhadap umat islam di india

Marissa Haque turut sedih

BERBAGAI serangan yang dialami umat Islam di India telah menjadi pemberitaan sejak seminggu terakhir. Dimana, masjid dibakar, warga muslim dianiaya bahkan tewas mengenaskan dalam berbagai kerusuhan.

Ini juga memantik reaksi aktris senior Marissa Haque. Terlebih, dalam dirinya masih mengalir darah India dari kakeknya.

Baginya di negara India sana, telah gagal menjalankan toleransi antar umat beragama.

“Cerita sedih dari kampung halaman salah seorang leluhurku sebagai seorang Muslim India, ayahnya ayahku yang bernama “Siraj ul-Haque” yang berasal dari kota Lucknow, Uttar Pradesh, India. Yah, toleransi gagal dan omong kosong di India. Ini hanyalah salah satu contoh penderitaan sebagai warganegara ketika sebagai Muslim berjumlah minoritas,” ungkapnya,Minggu (1/3/2020).

Marissa mengunggah enam video tentang bagaimana kekerasan yang dialami umat Muslim di India juga beberapa komentar para petinggi yang menentang keberadaan umat Islam.

“La ilaha ila anta subhanaka inni kuntu minadzdzoooolimiiiin, kata oknum pemerintah India sekarang dikatakan bahwa India is no more a country for Muslims! (Marissa Haque Ikang Fawzi),” pungkasnya.

Seperti diketahui rangkaian bentrokan telah terjadi sejak Minggu (23/2/2020) di beberapa areal yang ditempati mayoritas Muslim, atau sekira 18 kilometer dari New Delhi.

Dimana, kerusuhan ini dipicu serangan terhadap kelompok Muslim penolak Undang-Undang Citizienship Amendement Bill (CAB) oleh kelompok Hindu pendukung UU tersebut di tengah kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang meluas hingga membakar masjid. Data sementara ada 30-an massa yang tewas karena bentrokan itu.

Diduga UU Kontroversial Anti-Muslim menjadi pemicu ketika Perdana Menteri Narendra Modi meloloskan Undang-Undang (UU) Anti-Muslim atau UU Amandemen Warga Negara atau “Citizenship Amendment Bill” (CAB) yang dianggap anti muslim. (demokrasi.co.id)

Tidak ada komentar: