Mengenal Karakter Jamaah Tahdzir

Mengenal Karakter Jamaah Tahdzir
jama'ah Tahdzir adalah sebutan untuk mengidentifikasi gerombolan berbaju “salafi” yang ghuluw (melampaui batas dalam agama), terutama di dalam menghukumi kaum muslimin.

Bagaimana karakter mereka?

Berikut ini paparan Ustadz Abul Mundzir, yang lama bergaul dengan Jamaah Tahdzir :

1. Menjadikan masalah masalah fiqih furu'iyyah sebagai landasan pokok layaknya Ushul. Yang dengannya mereka dengan tanpa haq mengeluarkan siapa saja yg menyelisihi masalah2 furu' (cabang) yg mereka yaqini itu dari Ahlussunnah.

2. Kalau khawarij mengeluarkan muslim dari Islamnya sehingga mereka memvonis kafir TANPA HAQ TANPA DALIL. Sedangkan jamaah aneh ini, mereka bersemangat untuk mengeluarkan saudaranya dari barisan Ahlissunnah Tanpa Haq dan Tanpa Hujjah yg benar.

Jadi, siapa saja yang menyelisihi jalan mereka dianggap sudah sesat finnaar(di dalam neraka) dan menjadi golongan yg diancam masuk neraka(firqoh halikah). (bahkan di antara mereka ada yg berani men-ta'yin (menvonis secara spesifik) langsung finnaar).

3. Mereka sangat taqlid kepada pendapat ijtihad sebagian guru mereka dalam masalah masalah furu', sehingga jalan mereka banyak menyelisihi kibârul 'ulamâ di negeri2 Islam lainnya.

Mereka hanya mau menerima pendapat ulama yang mereka akui saja (terutama Syaikh Muqbil rahimahullahu, dan Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhalî), kemudian menganggap lemah pendapat2 para ulama kibar lainnya yg menyelisihinya.

Dalam perkara ini mereka sangat melampaui batas, semisal hukum uslub dakwah, fotografi dan video. Video dakwahpun diharamkan muthlaq.

Lalu mereka jadikan ini sebagai masalah PRINSIP MANHAJ.

4. Mentahdzir dengan makna memboikot dan mengeluarkan saudaranya sesama salafiyin secara zhalim, tanpa dalil hujjah yang haq, melainkan hanya berpegang dengan prasangka buruk dan penggalan2 info dari medsos, tanpa tabbayun dan tatsabut. Lalu melakukan pemutusan hubungan total (hajr) pada saudaranya.

5. Sekolah umum yang berijazah negara mereka haramkan secara muthlaq, sehingga mereka tidak mau bersekolah formil. Bahkan mereka berkata pada murid2nya : “ijazah buat apa, besok takbelikan.”

[Ini pengalaman Ust Abul Mundzir yang sudah tahunan dengan mereka, ed].

6. Tidak sibuk dengan ilmu, tetapi mereka hanya sibuk mencari cari informasi untuk menggiring opini bahwa apa yg dilakukan asatidzah yang bukan gerombolannya telah sesat dan menyimpang.

Kemudian mereka tak segan mencerca, mengumpat, memberi julukan2jelek, dll kepada sesama da'i salafiyyiin yang tidak sejalan dan mengikuti gerombolan mereka. Mereka keluarkan sesama penyeru dakwah sunnah (da’i) dari ahlussunnah tanpa haq, dan ini adalah cara-cara hizbiyyin yang meletakkan wala' dan bara' kepada kelompok bukan pada hujjah dan dalil.

7. [Poin 7 ini tambahan dari Ust Muflih Safitra]

Jama'ah Luqman, Askari dan semisalnya sering memakan mentah-mentah kabar yang tidak benar.

Seperti Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaily yang kami dengar sendiri penjelasannya dari lisan Syaikh dan konfrontasi dengan Ustadz Askari cs, lalu tuduhan Rodja mengambil dana IT, memblowup pamflet Ustadz Firanda dan Ustadz Abu Qatadah mengisi acara bid'ah. Bisa kami ceritakan secara detail yang menunjukkan bahwa mereka ini suka menyebarkan fitnah akibat memakan data yang salah.

Akibat buruk dari pemahaman mereka yg rusak itu, akhirnya mereka memvonis sesat semua asatidz baik yang di Rodja, al-insan tv, Syiar Tauhid, dan semua yang tidak berafiliasi dengan gerombolan mereka. Bahkan Ustadz Yazid, Ust. Zainal Abidin, Ust Abdul Hakim, Ust Firanda, Ust. Badrusalam, dll semua divonis sesat, menyimpang, hizbi, dll

Cara yg ampuh untuk memberitahu orang2 yg tertipu oleh mereka (karena di kajian2awal mereka menutupi hal ini sehinggayang baru ngaji akan terjebak ikut kajian mereka karena dikira sama) adalah :Kita tanyakan kepada mereka "Apakah boleh mengambil ilmu dan melihat TV dari ustadz2 di Rodja, atau yang bukan afiliasi mereka?"

Maka akan keluarlah kata2sampah dari mulut mereka. Itulah sejatinya keadaan mereka.
***

Ditulis oleh Abul Mundzir, dilengkapi oleh Muflih Safitra dan diedit oleh @abinyasalma

Keterangan :

1. Yang gak suka silahkan hapus pertemanan.
2. Yang mau komplain silahkan hubungi penulis di atas karena status ini tidak untuk diperdebatkan.

Syukron Jazakumullahu khayran

Tidak ada komentar: