Mulai 23 maret, Transit ke Singapura tidak di izinkan untuk cegah penyebaran virus corona

singapure airport

Demi mencegah risiko penyebaran wabah virus corona atau COVID-19, Singapura tidak mengizinkan para pendatang dengan waktu jangka pendek masuk ataupun transit ke negaranya.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, upaya tersebut dilakukan dengan harapan dapat mencegah risiko peningkatan kasus impor COVID-19 di Singapura.

"Pembatasan tersebut akan berlangsung mulai Senin pada pukul 23.59 malam," kata Kementerian Kesehatan Singapura, Seperti yang dikutip dari CNA, Minggu (22/3).

1. Pembatasan akses masuk akan lebih memfokuskan pemerintah pada penduduk Singapura

Upaya pembatasan akses masuk dan transit bagi pendatang tersebut juga dikatakan sebagai salah satu langkah, agar pemerintah dapat lebih memfokuskan perhatiannya terhadap penduduk Singapura, yang sedang bersama-sama berjuang menyikapi wabah virus corona.

"Pembatasan ini juga dilakukan untuk menghemat sumber daya, sehingga kami dapat fokus pada warga Singapura," kata Kemenkes.

2. Sejumlah layanan penting hanya dapat dilakukan oleh petugas dengan izin kerja

Kemenkes Singapura mengatakan bahwa hanya seseorang dengan pemegang izin kerjalah yang dapat memberikan sebuah pelayanan kesehatan dan perjalanan yang dianggap penting.

Pemegang izin layanan penting tersebut di antaranya seperti perawat kesehatan dan petugas transportasi. Tentunya mereka akan mendapatkan izin dari Kementerian Tenaga Kerja, untuk dapat masuk atau kembali ke Singapura.

"Kami juga akan menanggung semua kebutuhan para petugas layanan penting tersebut," ungkap Kemenkes.

3. Selama 3 hari terakhir, kasus impor virus corona di Singapura mencapai hampir 80 persen

Selama tiga hari terakhir, Kemenkes mengatakan bahwa telah ditemukan sekitar hampir 80 persen kasus virus corona impor yang berada di Singapura. Yang mana sebagian besar dari mereka merupakan warga Singapura dan pemegang Long Term Pass yang kembali dari luar negeri.

"Kasus impor ini memiliki sejarah perjalanan ke 22 negara yang berbeda. Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, semua warga Singapura, penduduk tetap dan pemegang paspor jangka panjang yang telah kembali ke Singapura, akan diberikan pemberitahuan agar mereka dapat tetap tinggal di rumah selama 14 hari mendatang," tambahnya.

4. Komite Kerja Khusus Singapura-Malaysia sepakat untuk tidak memulangkan para petugas yang masih bekerja di negaranya

Komite Kerja Khusus Singapura-Malaysia telah sepakat bahwa orang Malaysia dengan izin kerja di Singapura masih dapat diizinkan bekerja di Singapura sampai dengan batas periode yang telah ditentukan.

Namun, Kemenkes Singapura mengatakan bahwa hal itu tentunya harus ditandai dengan pengaturan akomodasi yang sesuai.

"Transportasi barang antara Malaysia dan Singapura juga akan difasilitasi. Diskusi secara mendalam antara komite juga sedang berlangsung," katanya.

5. Singapura luncurkan sebuah aplikasi untuk melacak kontak pasien virus corona

Pada Sabtu (21/3) kemarin, Singapura telah mengonfirmasi sebanyak 47 kasus virus corona baru.

Untuk mengurangi risiko penularan virus corona lokal lebih lanjut, Pemerintah Singapura mengumumkan langkah-langkah ketat seperti penundaan seluruh kegiatan dan sejumlah pertemuan yang dapat melibatkan banyak orang.

Operator tempat umum, Gerai makanan dan minuman (F&B), serta sejumlah toko ritel yang berada di Singapura juga diharuskan untuk menutup sementara aktivitas mereka, sebagai upaya tindakan pencegahan penyebaran virus yang mematikan itu.

Tak hanya itu, Singapura juga meluncurkan sebuah aplikasi seluler TraceTogether, dalam upaya untuk mempercepat upaya pelacakan kontak pasien virus corona. idntimes.com

Tidak ada komentar: