Munculnya pemimpin yang sesat...

Munculnya pemimpin yang sesat...

Allah memperingatkan kaum muslimin tentang keberadaan para pemimpin yang sesat dengan peristiwa Fir’aun dan balatentaranya.

Allah berfirman,

وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ (39) فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ (40) وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يُنْصَرُونَ (41) وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ هُمْ مِنَ الْمَقْبُوحِينَ 42
Dan berlaku angkuhlah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami. 40. Maka Kami hukumlah Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim. 41. Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. 42. Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah)." [Al-Qashash: 39-42].

Peristiwa Fir'aun dan balatentaranya adalah kisah nyata. Peringatan kepada manusia bahwa Fir’aun dan balatentaranya yang angkuh itu telah dibinasakan oleh Allah. Di dunia ini pun dilaknat, sedang di akherat dijauhkan dari rahmat.

Imam Abu Bakar Al-Jazairi menjelaskan, Firman Allah:

Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka.

Artinya, Kami jadikan Fir’aun dan pentolan-pentolannya sebagai pemimpin-pemimpin dalam kekafiran yang diikuti oleh orang-orang yang sombong dan dhalim kapan saja dan di mana saja,yang menyeru (manusia) ke neraka dengan kekafiran, kemusyrikan dan maksiat-maksiat, yaitu hal-hal yang mengakibatkan ke neraka. Dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong bahkan dilipatgandakan bagi mereka adzab, dihinakan dan dinistakan, karena siapa saja yang mengajak kepada keburukan maka dosanya menimpa dirinya ditambah dengan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa orang yang mengikutinya sedikitpun.

(Aisarut Tafasir, Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi)

Kepemimpinan dalam Islam temasuk hal yang prinsip.

Allah berfirman,

وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُوْنَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ.
Dan Kami Alloh menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan hanya kepada Kami mereka menyembah." [Anbiya : 73].

Sebaik-sebaik pemimpin dan sejelek-jeleknya dari mereka telah disabdakan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم,

خِيَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمْ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نُنَابِذُهُمْ بِالسَّيْفِ فَقَالَ لَا مَا أَقَامُوا فِيكُمْ الصَّلَاةَ وَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ وُلَاتِكُمْ شَيْئًا تَكْرَهُونَهُ فَاكْرَهُوا عَمَلَهُ وَلَا تَنْزِعُوا يَدًا مِنْ طَاعَةٍ.
"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, mereka mendoakan kalian dan kalian mendoakan mereka. Dan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah mereka yang membenci kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian dan kalian mengutuk mereka." Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, tidakkah kita memerangi mereka?" maka beliau bersabda: "Tidak, selagi mereka mendirikan shalat bersama kalian. Jika kalian melihat dari pemimpin kalian sesuatu yang tidak baik maka bencilah tindakannya, dan janganlah kalian melepas dari ketaatan kepada mereka." (HR. Muslim: 3447)

Dan Nabi صلي الله عليه وسلم mengingatkan akan bermunculannya para pemimpin yang sesat supaya ummat ini berhati-hati dan tidak mentaati mereka dalam kesesatannya.

Dari Tsauban, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

« إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِى الأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ ».
"Sesungguhnya yang aku takuti (bahayanya) atas umatku hanyalah imam-imam/ pemimpin-pemimpin yang menyesatkan’." (HR Ahmad, Abu Daud, Ad-Darimi, dan At-Tirmidzi, dishahihkan Al-Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah).

Imam Al-Munawi dalam kitabnya, At-Taisir bisyarhil Jami’is Shaghir menjelaskan,

Imam-imam yang menyesatkan (al-Aimmah al-mudhillin) artinya seburuk-buruk pemimpin, yang menyimpang dari kebenaran dan menyelewengkan kebenaran. (Al-Munawi, At-Taisir bisyarhil Jami’is Shaghir juz 2 halaman 728).

Sementara itu Al-Mubarokafuri menjelaskan, Imam-imam yang menyesatkan, artinya penyeru-penyeru kepada bid’ah-bid’ah, kefasikan (pelanggaran-pelanggaran) dan fujur (kejahatan-kejahatan). (Al-Mubarokafuri, Tuhfatul Ahwadzi, syarah Jami’ At-Tirmidzi juz 6 halaman 401).

Wallohu a'lam

Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

Tidak ada komentar: