Pasca ditetapkan UU CAA dan diskriminatif muslim india, Shah Rukh Khan angkat berbicara

Shah Rukh Khan berbicara tentang agama

Superstar Bollywood, Shah Rukh Khan berbicara tentang agama dan kerukunan beragama yang tengah menjadi sorotan di India pasca disahkannya UU Citizenship Amendment Act (CAA) yang mendiskriminasi umat Islam. Komentar Shah Rukh Khan kemudian beredar luas di media sosial.

Shah Rukh Khan mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah membahas agama di rumah. “Kami tidak pernah berbicara tentang Hindu dan Muslim. Istri saya Hindu. Saya Muslim dan anak-anak saya adalah Hindutan,” kata Khan, seperti dilansir dari Yenisafak.com, Senin, (2/3/2020).

Khan menambahkan bahwa setiap agama diterima di rumahnya dan menjelaskan bahwa keluarganya merayakan semua festival keagamaan.

“Saya memberi nama putra dan putri saya yang bisa digunakan untuk yang generik (pan-India dan pan-religius), Arya dan Suhana. Nama Khan telah diwariskan kepada saya sehingga mereka tidak bisa menghindarinya,” ujar Khan.

“Suatu ketika, ketika putri saya (Suhana) masih kecil, ia harus mengisi kolom agama di sekolah. Lalu dia datang kepada saya dan menanyakan : Papa, apa agama kita? dan saya katakan padanya, kita orang India, tidak ada satu agama dan seharusnya tidak ada,” ungkap Khan, seperti dikutip dari Indianexpres.


Kekerasan terhadap umat Islam di India meningkat setelah UU CAA tersebut disahkan. Baru-baru ini, rumah, toko, kendaraan dan Masjid telah dibakar oleh umat Hindu di ibukota India, New Delhi yang telah menodai kerukunan beragama di negara tersebut.

“Kita menyaksikan di surat kabar kita bahwa tiga superstar terbesar di India adalah Khan (Muslim). Saya percaya bahwa seharusnya perbedaan itu tidak ada di sana. Kita semua orang India, baik itu Khans atau Kumars atau Kapoors. Kita seharusnya tidak merasakan perbedaan itu,” ujar Khan.

Tambahan redaksi :

Bagaimana hukum menikahi orang musyrik/beda agama menurut Islam? Jawabannya : HARAM.
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 221 :

وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ
Janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (QS. Al-Baqarah: 221)
“Bisa dilihat bagaimana dampak pernikahan beda agama ini dari pernyataan-pernyataan SRK di atas.” (DH/MTD)

Sumber : moslemtoday.com

Tidak ada komentar: