Tidak memenuhi standar kualitas, belanda tarik 600.000 masker N95 asal cina

masker n95
Pemerintah Belanda telah menarik 600.000 masker N95 yang diproduksi di Cina karena tidak memenuhi standar kualitas. Setengah dari 1,3 juta masker N95 telah didistribusikan kepada dokter dan perawat yang merawat pasien Covid-19 di negara itu.

Belanda bukan satu-satunya negara Eropa yang memiliki masalah dengan peralatan medis terkait corona yang diproduksi di China. Spanyol juga mengumumkan ratusan ribu alat rapid test dari China tidak dapat diandalkan, mengikuti laporan serupa di Republik Ceko.

“Masker tidak pas dan filter tidak berfungsi dengan baik. Karena kekurangan, kami berada pada kondisi dimana satu-satunya peralatan pelindung yang tersedia tidak memenuhi standar produk. Ini adalah masalah di semua negara,” bunyi pernyataan yang dirilis Kementerian Kesehatan Belanda, seperti dilansir dari SMCP, Minggu, (29/3/2020).

“Setelah di tes, masker N95 ini tidak memenuhi standar kualitas. Sekarang telah diputuskan bahwa seluruh pengiriman tidak akan digunakan. Pengiriman baru akan menjalani tes tambahan,” tambah pernyataan tersebut.

Masalah dengan masker N95 asal China ditemukan oleh rumah sakit yang menerimanya, dengan petugas kesehatan menemukan masker tidak bisa digunakan dengan benar, sehingga menimbulkan keraguan pada kualitas produk.

“Ketika masker dikirim ke rumah sakit, kami langsung menolak masker itu. Jika filter tidak berfungsi, partikel virus dapat melewatinya. Kami tidak menggunakannya. Masker ini tidak aman untuk orang-orang kami,” ujar petugas RS seperti dikutip oleh NOS.

Kedutaan China di Belanda tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar atas laporan itu. Sementara itu, perusahaan China mengklaim test kit-nya memiliki tingkat akurasi 80 persen. (DH/MTD)

Sumber : moslemtoday.com

Tidak ada komentar: