Virus corona masuk indonesia, Nimbun masker dan sembako itu tak ada perlunya

Nimbun masker dan sembako itu tak ada perlunya

Nimbun masker itu tak ada perlunya, kecuali anda sedang sakit atau bakul yg berniat mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain. Nimbun masker itu bisa jadi sebuah kezaliman manakala masker sulit didapat, sementara orang yg sakit karena ia kesulitan mendapatkannya, ia justru menulari banyak orang termasuk anda yg sudah pakai masker 7 lapis.

Lho koq bisa, pakai masker tertulari? Ya iyalah, itu orang yg sakit kalau bersin, virusnya bisa nempel di baju, di rambut atau di tangan, tak peduli anda pakai masker atau tidak. Virusnya juga nangkring di pintu lift, di kursi bus, atau dimana2 saja yg kemudian suatu saat pindah ke tubuh orang yg sehat. Lha emang situ mau pakai masker 24 jam?

Nimbun sembako? Konon ini kekhawatiran masyarakat karena akan ada pelarangan keluar rumah, sehingga sulit/tak bisa belanja sembako. Mbok yao dinalar ... jikapun ada pelarangan seperti itu, apa ya logis pelarangan itu akan menyebabkan orang mati karena kelaparan? Apa ada orang yg mati kelaparan di China sana karena kotanya diisolasi?

Jadi, nimbun masker dan sembako itu sebenarnya tak ada hubungannya dengan kesiapan diri menghadapi wabah corona, tapi lebih pada perilaku masyarakat yg beresiko tinggi terjangkit virus HOAX. Ironis sekali, ketika rokok yg dikemas dgn label barang berbahaya dan menyebabkan 14000 kematian per hari diabaikan peringatannya, lha corona yg menyebabkan 3000 kematian sejak Wuhan outbreak disikapi dgn kepanikan. Aneh!!

Anyhow, menjaga wudhu jauh lebih bermanfaat, karena itu adalah usaha nyata memastikan anggota tubuh (wajah, tangan, rambut) yg rawan ditempeli virus selalu bersih ... biidznillah.

Katon Kurniawan

Tidak ada komentar: