24 orang positif covid-19, markas besar Jamaah Tabligh di Kota New Delhi ditutup

markas besar Jamaah Tabligh di Kota New Delhi ditutup

Pemerintah India mengatakan sekitar 2.000 orang tinggal di Markaz Nizamuddin, markas besar Jamaah Tabligh di Kota New Delhi, yang didirikan pada tahun 1926. Menteri Kesehatan Satyender Jain mengatakan sebanyak 24 orang yang tinggal di Markaz itu telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19), sementara itu tujuh orang jamaah telah meninggal dunia.

Pemerintah India kemudian memutuskan untuk menutup Markaz besar tersebut dan mengajukan kasus pidana terhadap kelompok itu, karena melanggar kebijakan lockdown dan tidak menjaga jarak fisik (social distancing), seperti dikutip dari Al Jazeera.

“Orang-orang dari berbagai negara terus mengunjungi pusat Tablighi, di sebuah gedung berlantai lima di pusat kota New Delhi meskipun ada larangan dari pemerintah. Sepertinya protokol sosial jarak dan karantina tidak dipraktikkan di sini,” kata pejabat Pemerintah kota dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu, (1/4/2020).

“Para pengurus Jamaah telah melanggar kondisi ini dan beberapa kasus pasien positif corona telah ditemukan. Dengan tindakan kelalaian ini banyak nyawa telah terancam. Ini adalah tindakan kriminal,” tambah pernyataan tersebut.

Pihak berwenang terus berusaha melacak pergerakan anggota Jamaah Tabligh setelah pertemuan di Delhi dan orang-orang yang terpapar dengan mereka. Media mengatakan ada juga anggota Tabligh dari Malaysia, Indonesia, Thailand, Nepal, Myanmar, Kyrgyzstan dan Arab Saudi yang datang ke tempat tersebut.

Sementara itu, Musharraf Ali, salah satu pengurus pusat Tablighi di Delhi mengatakan bahwa mereka telah meminta bantuan dari polisi dan pemerintah kota untuk berurusan dengan orang-orang yang terus berdatangan. Namun kebijakan lockdown yang baru saja di ambil membuat segalanya semakin sulit.

“Dalam keadaan yang memaksa seperti itu, tidak ada pilihan. Kami hanya mengakomodasi para pengunjung yang terdampar dan memerlukan pemeriksaan medis hingga kondisi kembali kondusif. Kami meminta pengaturan dari pihak berwenang,” kata Tablighi dalam pernyataannya. (DH/MTD)

Sumber : moslemtoday.com

Tidak ada komentar: