5 Ribu Kyai di Jabar akan Jalani Rapid Test COVID-19

5 Ribu Kyai di Jabar akan Jalani Rapid Test COVID-19

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan rapid test COVID-19 bagi 5 ribu kyai pimpinan pondok pesantren di Jawa Barat. Keputusan ini diambil setelah muncul klaster baru penyebaran wabah Corona seperti yang terbaru di Stukpa Lemdikpol Polri Sukabumi dan klaster GBI Bandung.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan 5 ribu kyai itu merupakan pimpinan pondok pesantren besar maupun kecil di Jabar.

"Kenapa para kyai kita akan rapid test, karena mereka masuk kelompok B yang rentan terkena COVID-19. Mereka sering didatangi orang sebagai bentuk takdim, sering disalami orang bahkan sering mengurusi umat, yang berhubungan langsung dengan umat maka harus dilakukan rapid test" ujar Uu saat dihubungi detikcom, Sabtu (04/4/2020).

Hal itu menurutnya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 hingga pelosok daerah dan seluruh lapisan masyarakat. Mekanisme pemeriksaan rapid test akan dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten dan kota masing masing.

Pemerintah provinsi akan berkordinasi dengan Majlis Ulama Indonesia (MUI) serta Ormas Islam untuk menentukan kyai yang akan mengikuti rapid test.

Namun Uu mengaku sejumlah kyai Ponpes besar di Jabar menolak rapid test. Mereka beralasan malu hingga khawatir heboh di tengah umat.

"Ada beberapa kyai enggak mau dites, alasannya malu yah takut heboh juga. Saya kasih alasan kalau enggak mau dites, enggak terdeteksi bisa bahaya," kata Uu.

Meski berharap tidak muncul kyai positif Corona dari hasil rapid test, namun apabila ditemukab selanjutnya akan dilakukan tes Swab atau VCR untuk lebih memastikan terjangkit COVID-19 tau tidak.

"Kalau ada yang kena corona akan ada tindakan lanjutan dites kedua. Isolasi atau dirujuk ke rumah sakit yang sudah ditunjuk Corona," tutup Uu. detik.com

Tidak ada komentar: