Di sampang, tercatat sekitar 50 orang pengikut Syiah rujuk kepada aqidah sunni

pengikut Syiah rujuk kepada aqidah sunni

SAMPANG – Empat orang pengikut aliran Syiah di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menjalani baiat di Pondok Pesanten Darul Ulum, Gersempal, Sampang.

Proses baiat terhadap empat orang mantan pengikut Tajul Muluk itu dipimpin langsung oleh KH Syafiuddin Abdul Wahid yang juga Rois Syuriah PCNU Sampang dengan disaksikan oleh pihak forpimcam, Kemenag dan juga TNI - Polri.

"Memang benar kemarin kami membaiat empat orang pengikut Syiah," kata Kiai Syafiuddin kepada TIMES Indonesia, Jumat (24/04/2020).

Dijelaskan Kiai Syafiuddin, keempat orang dimaksud menjalani baiat atas permintaan sendiri setelah sebelumnya pulang dari pengungsian Rusun Jemundo, Sidoarjo yang selama ini menjadi tempat tinggal mereka.

"Jadi sebelumnya, yang bersangkutan menelpon salah satu tokoh di Desa Karanggayam untuk kemudian berbaiat dari Syiah ke Sunni. Kami sebatas memfasilitasi permintaan itu dari para tokoh dan kepala desa," tutur Kiai Syaifiuddin.

Menurut penuturan Kiai Syafiuddin, setelah menjalani proses baiat di pesantren yang dipimpinnya, mereka langsung diperbolehkan pulang ke kampung halamannya di Desa Karanggayam. Sebab kata dia, proses baiat itu menjadi syarat untuk kembali diterima oleh warga di kampung halamanya yang mayoritas beraliran Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamaah).

"Kalau sudah berbaiat dan berikrar secara sungguh-sungguh, insya allah diterima oleh masyarakat, sebab permintaan berikrar ke Ahlus Sunnah Wal Jannah itu memang permintaan warga setempat yang memang mayoritas," ucapnya.

Sejauh ini, lanjut Kiai Syafiuddin, tercatat sekitar 50 orang pengikut Syiah telah kembali ke ahlus sunnah wal jamaah (Aswaja) secara bertahap, dan mereka mengakui telah khilaf melenceng dari Aswaja.

"Sudah ada sekitar 50 orang kok yang meninggalkan Syiah, tapi bertahap, kadang ada satu atau dua orang berbaiat. Kebetulan kemarin ada empat orang,"

Ia berharap, pengikut Syiah yang selama ini bertempat tinggal di pengungsian bisa kembali secara sukarela ke Aswaja yang menjadi keyakinan mayoritas masyarakat, utamanya di pulau Madura.

Informasi yang diperoleh TIMES Indonesia, keempat warga Syiah yang kembali berikrar ke Sunni adalah Subir, Rohemah, Lukluil Maknun dan Rohman Iqbal. Mereka merupakan satu keluarga dari Subir yang tercatat sebagai kepala rumah tangga.

Konflik horizontal yang melibatkan warga komunitas Sunni dengan Syiah, di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur terjadi secara berulang pada tahun 2011 dan 2012.

Konflik Sunni-Syiah di Kabupaten Sampang ini dikabarkan bermula dari persaingan antarkeluarga yang semakin lama semakin meluas. Aksi kekerasan itu menimbulkan korban jiwa sebanyak dua orang, 15 korban luka-luka dengan kerusakan 35 unit rumah warga yang dibakar. timesindonesia.co.id

Tidak ada komentar: