Kesabaran Versus Kemaksiatan

Kesabaran Versus Kemaksiatan
Abdul Wahid bin Zaed -semoga Allah merahmatinya- berkata : Seorang ahli ibadah yang berasal dari penduduk Syam mengatakan kepadaku, 

أَمَا وَاللهِ يَا أَبَا عُبَيْدَةَ لَيَعْلَمَنَّ الْصَابِرُوْنَ غَدًا أَنَّ مَوْئِلَ الصَّبْرِ مَوْئِلُ كَرِيْمٍ هَنِيْءٍ غَيْرَ مَرْدِيٍّ وَلَيَعْلَمَنَّ أَهْلُ الْاِسْتِخْفَافِ بِمَعَاصِي اللهِ أَنَّ ذَلِكَ كَائِنٌ عَلَيْهِمْ وَبَالاً وَلَبِئْسَ سَبِيْلُ الخْاَئِفِ الْغُرَّةُ وَتَرَكَ الْحَذَرَ وَالْاِحْتِرَاسَ مِمَّا يُخَافُ. وَبَكَى
Demi Allah, wahai Abu Ubaidah ! orang-orang yang bersabar itu pasti kelak akan mengetahui bahwa tempat kembali kesabaran adalah tempat kembali yang mulia, sedap lagi baik, tidak buruk. 

Dan, begitu pun orang-orang yang mengangap ringan melakukan tindak kemaksiatan kepada Allah niscaya pasti akan mengetahui pula bahwa kemaksiatan tesebut akan selalu berdampak buruk atas mereka. Dan suburuk-buruk jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang takut adalah kelalaian, meninggalkan kewaspadaan terhadap sesuatu yang ditakutkan.  Dan, ia pun kemudian menangis.
     
(Abu Bakar Abdullah bin Muhammad Ibn Abi ad-Dunya, "ash-Shabru", 1/31) 

--------------------
Al-Sofwa Channel
alsofwa.com | alsofwah.or.id

Tidak ada komentar: