kompas.tv sebarkan berita palsu tentang dampak covid-19, keuangan Arab Saudi bergejolak

kompas.tv sebarkan berita palsu tentang dampak covid-19

Setelah kompas.com, kini kompas.tv ikut menyebarkan berita palsu tentang Arab Saudi. Kompas menulis “keuangan Arab Saudi tengah bergejolak di tengah anjloknya harga minyak dan wabah virus corona (Covid-19).” Kompas hanya menukil berita dari Al Jazeera, tanpa melakukan crosscheck atau melakukan klarifikasi kepada pihak yang diberitakan.

Saat ini, cover both sides sudah diabaikan. Kebiasaan buruk media pembenci Arab Saudi (baca: Islam). Berita hoax tersebut, dibantah telak oleh pernyataan Menteri Keuangan Arab Saudi, Muhammad Al-Jadaan.

Dia memastikan, bahwa Kerajaan Arab Saudi dalam posisi yang kuat menghadapi krisis global, sebagaimana rilis Saudi Press Agency, Jum’at (14/7) pagi.

Alasannya, cadangan devisa negara Arab Saudi masih sangat besar, yang memungkinkan dapat bertahan di tengah perlambatan ekonomi dunia, akibat pandemi coronavirus.

Satu hari sebelumnya, Kamis (16/4), Arab Saudi sebagai ketua kelompok G-20 saat ini, telah menyiapkan dana sebesar $ 500 juta untuk mendukung upaya internasional memerangi epidemi Corona.

Dana tersebut akan dialokasikan $ 150 juta untuk the Coalition for Epidemic Preparedness and Innovation (CEPI), $ 150 juta untuk The Global Alliance for Vaccines and Immunizations (GAVI), dan $ 200 juta sisanya untuk organisasi dan program kesehatan internasional dan regional yang kompeten lainnya.

Sebelumnya, Arab Saudi telah membantu WHO sebesar $ 10 juta untuk memerangi corona, sebagaimana juga menyumbang Palestina, Yaman, pengungsi Suriah di Yordania dan Cina.
Melalui Liga Dunia Islam dan KSARelief, Saudi mendukung negara-negara yang terdampak corona, dengan bantuan, termasuk DKI Jakarta menerima Rp 4,3 milyar.

Kebijakan di dalam negerinya, Arab Saudi sejak tersebarnya corona, telah melakukan kebijakan strategis yang menguntungkan rakyat dan warga asing yang tinggal di Saudi.

Di antaranya, mengucurkan dana 120 milyar reyal untuk membantu sektor swasta, menanggung 60% gaji karyawan swasta, menggratiskan biaya pengobatan pasien corona, membebaskan biaya tinggal bagi warga asing selama 3 bulan, menangguhkan beban finansial dalam negeri Saudi selama 3 bulan dan lain-lain.

Ini semua membantah tudingan Kompas di atas.

source dakwah_tauhid

Tidak ada komentar: