masih bermaksiat ketika wabah virus corona tersebar

masih bermaksiat ketika wabah virus corona tersebar

Sungguh sangat mengherankan, ada sebagian kaum muslimin, bahkan termasuk kita di dalamnya, masih bermaksiat ketika wabah virus corona tersebar dengan begitu masif. Celaka, sungguh betul-betul celaka jika demikian adanya.

Berkata Annu’man bin Basyir Al Anshari Radhiyallahu ‘Anhu:

“إن الهلكة كل الهلكة، أن تعمل السيئات في زمان البلاء”. |[ العقوبات لإبن أبي الدنيا (176) ]|
“Sesungguhnya celaka yang paling celaka itu, yaitu engkau melakukan dosa (maksiat) di saat bala melanda”. (Al ‘Uqubaat, Ibnu Abi Addunya hlm 176).

Bertaubat dan perbanyaklah istighfar agar azab Allah berupa menyebarnya wabah virus corona dan bala lainnya tidak akan menimpa dan terangkat dari kita.. Jangan justru banyak berbuat maksiat dan dosa.

Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ}
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedangkan kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun. (QA. Al-Anfal: 33).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

العَبْدُ آمِنٌ مِنْ عَذَابِ اللهِ مَا اسْتَغْفَرَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ
“Seorang hamba dalam keadaan aman dari azab Allah selagi ia masih memohon ampun kepada Allah azza wa jalla.” (HR. Ahmad. Hadits Hasan).

Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu berkata:

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa, dan tidaklah bisa musibah tersebut terangkat kecuali dengan taubat.” (Al-Jawabul Kaafi, h. 87)

Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

‏أخبر الله سبحانه أنه لا يعذب مستغفراً، لأن الاستغفار يمحو الذنب الذي هو سبب العذاب، فيندفع العذاب)) اهـ.
“Allah subhanahu wa ta’ala mengabarkan bahwasanya Dia tidak akan menyiksa orang yang beristighfar, karena Istighfar dapat menghapuskan dosa yang mana dosa adalah penyebab siksaan, maka tercegahlah siksaan (dengan sebab Istighfar).” [Majmu’ al-Fatawa (8/163)].

Gabung Telegram https://t.me/abufadhelmajalengka/12

Tidak ada komentar: