Pemerintah Pakistan karantina 20.000 anggota Jamaah Tabligh

jamah tabligh

Pemerintah Pakistan telah mengkarantina 20.000 anggota Jamaah Tabligh dan terus mencari puluhan ribu lainnya yang menghadiri Ijtimak di Lahore pada 10-12 Maret lalu di tengah semakin memburuknya wabah Covid-19.

“Pemerintah mengkarantina mereka yang berkumpul di acara Jamaat Tabligh pada 10-12 Maret lalu karena khawatir mereka sekarang menyebarkan Covid-19 di seluruh Pakistan dan luar negeri,” kata pihak berwenang dalam pernyataannya, seperti dilansir dari NST, Senin, (6/4/2020).

Lebih dari 100.000 orang dilaporkan telah menghadiri pertemuan tersebut meskipun ada larangan dari pihak pemerintah untuk membatalkan pertemuan karena wabah virus corona telah ditemukan di negara itu.

Pihak berwenang mengatakan setidaknya sebanyak 154 jamaah yang pergi ke pertemuan itu telah dinyatakan positif terkena virus corona, dengan dua kematian.

Sementara itu, di provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut, pihak berwenang telah mengkarantina 5.300 anggota Jamaah Tabligh yang menghadiri pertemuan Lahore tersebut.

“Para pejabat kesehatan sedang melakukan tes Covid-19 dan beberapa dari mereka telah dinyatakan positif corona,” kata Ajmal Wazir, juru bicara wilayah itu.

Ajmal Wazir menambahkan bahwa ribuan anggota Jamaah Tabligh di provinsinya telah terdampar di wilayah itu karena penutupan jalan raya utama di seluruh negeri.

Sekitar 7.000 jamaah juga telah dikarantina di pusat kota Punjab. Di Provinsi Sindh selatan sebanyak 8.000 jamaah juga telah dikarantina. Markaz-markaz Tabligh juga dilaporkan telah ditutup di seluruh negeri. (DH/MTD)

Sumber : moslemtoday.com

Tidak ada komentar: