Takmir Masjid di Sumenep Positif Covid-19 Klaster Asrama Haji

Takmir Masjid di Sumenep Positif Covid-19 Klaster Asrama Haji

Satu dari empat pasien positif covid-19 di Sumenep yang masuk klaster asrama haji Surabaya diketahui merupakan takmir atau pengurus masjid.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sumenep, Busyro Karim, mengatakan pria yang menjadi takmir masjid itu bertempat tinggal di Perumahan Bumi Sumekar Asri. Bahkan di musala dan masjid di sekitar tempat tinggalnya, ia sering menjadi imam salat pada waktu tertentu.

Oleh karena itu, Busyro langsung menginstruksikan Kepala Kemenag Sumenep, Juhedi, agar kantor dan perumahan tempat tinggal pasien positif covid-19 itu dapat disterilkan dengan menyemprotkan cairan disinfektan. Hal ini dikarenakan mereka adalah para pegawai Kemenag yang beberapa hari belakangan telah banyak melakukan interaksi dengan masyarakat dan sejumlah pegawai lain.

"Kami mohon Kemenag agar semua pejabat struktural di bawahnya di rapid test. Kemudian perumahan, musala, dan masjid tempat tinggal satu orang ini untuk disterilkan dengan menyemprotkan disinfektan," kata Busyro yang sekaligus Bupati Sumenep saat konferensi pers, Jumat (24/4) malam.

Menurutnya, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, masyarakat harus mematuhi anjuran pemerintah. Di antaranya dengan memakai masker, mengatur jarak, mencuci tangan secara rutin, dan mengonsumsi makanan bergizi. Dengan demikian, Busyro meyakini penyakit apapun tidak akan mudah menyerang.

Tidak hanya itu, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep tersebut, juga membatasi pergerakan aktivitas sosial selama dua hari, Sabtu dan Minggu. Di hari ini, masyarakat Sumenep tidak bisa seenaknya keluar rumah tanpa melakukan koordinasi dengan petugas Satgas Covid-19 di desa.

"Karena kami yakin virus ini tidak hanya menular terhadap orang yang memiliki gejala, orang tak bergejala bisa tertular. Buktinya di antara yang terkonfirmasi Covid-19, orangnya itu merasa tidak ada gejala," ujarnya.

Keempat orang tersebut saat ini tengah menjalani proses isolasi diri di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, setelah sebelumnya mereka masuk sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Empat pasien itu terdiri dari tiga laki-laki, dan satu perempuan, yang berasal dari Saronggi, Rubaru, dan Kota Sumenep.

Tidak ada komentar: