Terus bertambah positif covid-19, Gubernur sumbar usul PSBB ke Pemerintah Pusat

Gubernur sumbar usul PSBB ke Pemerintah Pusat

Sejak merebaknya pandemi corona Covid-19 hingga ke Sumatera Barat, dari data terbaru 3 orang di provinsi ini meninggal dunia akibat pandemi tersebut.

Satu pasien dinyatakan meninggal dunia, Kamis, 9 April 2020 setelah dirawat selama 2 hari di RSUP M Djamil Padang. Ketika dirujuk, pasien berstatus PDP.

Sementara dua pasien lainnya meninggal pada 28 Maret dan 7 April 2020. Semua pasien meninggal tersebut berjenis kelamin perempuan dan salah satunya dalam kondisi hamil.

"Iya hari ini satu pasien meninggal dunia karena terjangkit corona Covid-19, ia berdomisili di Padang namun dikebumikan di kampung halamannya di Pasaman Barat," kata juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid di Sumbar, Jasman Rizal kepada Liputan6.com, Kamis (9/4/2020).

Saat ini, tim kesehatan telah melakukan penelusuran riwayat perjalanan pasien yang meninggal tersebut sesuai dengan protokol kesehatan.

Ia menyebut hingga hari ini sudah 28 orang yang terkonfirmasi positif terjangkit pandemi ini, dan tiga di antaranya meninggal dunia.

Kemudian jumlah total ODP saat ini 4.305 orang, 1.473 di antaranya masih dalam proses pemantauan sementara sisanya sudah selesai masa pantau 14 hari.

"Jumlah total PDP corona Covid-19 sebanyak 100 orang, 75 di antaranya negatif, 9 orang isolasi di rumah dan 16 sisanya masih menunggu hasil laboratorium," kata Jasman.

Melihat perkembangan kasus pandemi corona di provinsinya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat ini sudah mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke pemerintah pusat.

"Di Sumbar telah terjadi peningkatan dan penyebaran kasus Covid-19 yang cukup signifikan, saya rasa perlu menetapkan PSBB," kata Irwan.

Namun, untuk menetapkan PSBB, pihaknya perlu persetujuan dari pusat. Jika disetujui, maka ia akan mempersiapkan aturannya sesegera mungkin.

Untuk tempat isolasi PDP sudah disiapkan, totalnya ada 407 tempat tidur dari beberapa gedung di Sumbar. Pihaknya juga telah meninjau tempat isolasi tersebut bersama dinas kesehatan.

Menurut gubernur, perkiraan puncak penyebaran virus corona di Sumbar diprediksi terjadi pada akhir Mei 2020. Kemudian mulai menurun pada Agustus.

Kemudian yang harus diwaspadai, lanjutnya, adalah kepulangan perantau yang sebagian besar berada di daerah pandemi seperti Jakarta, sehingga perlu diantisipasi agar penyebaran virus corona tidak masuk ke Sumbar.

"Saya minta masyarakat harus bisa bekerjasama untuk memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19," dia menambahkan.

source liputan6.com

Tidak ada komentar: