Tingkat Pengujian Covid-19 Terburuk di Dunia, Indonesia no 4

Tingkat Pengujian Covid-19 Terburuk di Dunia

Indonesia menempati peringkat ke-4 dari tingkat pengujian Covid-19 terburuk di dunia setelah Ethiopia, Nigeria dan Bangladesh. Indonesia dengan populasi terpadat keempat di dunia hanya mampu mengetes 36 sampel dari 1 juta orang yang diuji untuk Covid-19 menurut data yang dirilis oleh Worldometer.

Tiga negara terburuk teratas adalah Ethiopia dengan 16 sampel untuk setiap juta orang, Bangladesh 18 sampel, dan Nigeria 19 sampel. Sebagai perbandingan, Korea Selatan berhasil menguji 8.996 sampel untuk setiap juta orang, Singapura 6.666 sampel, dan Malaysia 1.605 sampel.

Ketika ditanya oleh The Straits Times pada hari Senin tentang tingkat yang sangat rendah di Indonesia, Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk Covid-19 mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia tidak menguji berdasarkan jumlah populasi.

“Kami tidak menguji berdasarkan ukuran populasi, tetapi berdasarkan penelusuran kontak dari kasus positif dan berdasarkan kunjungan ke rumah sakit dari orang-orang dengan gejala Covid-19,” ungkap Yurianto, seperti dilansir dari The Jakarta Post, Selasa, (7/4/2020).

Yurianto juga mengatakan bahwa Indonesia juga melakukan tes cepat (Rapit Testt), tetapi tes itu tidak dapat diandalkan. Yurianto menekankan bahwa data yang digunakan oleh Pemerintah adalah berdasarkan tes hasil PCR (Polymerase Chain Reaction).

“Rapit test hanya digunakan untuk membantu menyaring jumlah orang yang mungkin tertular virus. Setiap kontak dekat yang dites negatif menggunakan rapid tes harus mengulang pemeriksaan setelah periode waktu tertentu, sementara siapa pun yang tes positif harus dikonfirmasi oleh tes PCR,” tambah Yurianto.

Masuknya Indonesia ke daftar peringkat terburuk di antara negara-negara seperti Ethiopia termasuk mengejutkan karena Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang memiliki PDB yang setidaknya tiga kali lebih besar daripada salah satu dari tiga negara tersebut.

Indonesia memiliki PDB sebesar USD $ 1,1 triliun (S $ 1,58 triliun), sementara Ethiopia memiliki PDB US $ 81 miliar, Bangladesh US $ 250 miliar, dan Nigeria US $ 375 miliar. (DH/MTD)

Sumber : moslemtoday.com

Tidak ada komentar: