Sejarah kembali terulang.
Berguru kepada "mbah google" kembali memakan korban.
Beberapa puluh tahun silam, pada awal munculnya internet, menjadikan "internet" sebagai guru, atau kini "google" sebagai guru, telah memakan korban, dan korban akan terus berguguran.
Walau demikian, uniknya murid murid "google" tanpa sungkan mengklaim bahwa dirinya paling menguasai materi.
Contoh kontemporer, segelintir pemuda murid "google" merasa paling menguasai kitab Ad Durar As Saniyah, kumpulan karya karya ulama' ulama' Najed.
Padahal, bisa jadi kitabnya saja mereka tidak punya, boleh jadi punyanya versi PDF, atau versi Al Maktabah As Syamilah.
Nah berikut saya nukilkan bahwa pada jilid 1, hal: 104, nyata nyata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab menegaskan sikap beliau dalam masalah vonis kafir, harus diawali dengan upaya menghilangkan kebodohan dan penegakkan hujjah.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata :
وأما الكذب والبهتان، فمثل قولهم: إنا نكفر بالعموم، ونوجب الهجرة إلينا على من قدر على إظهار دينه، وإنا نكفر من لم يكفر، ومن لم يقاتل، ومثل هذا وأضعاف أضعافه، فكل هذا من الكذب والبهتان، الذي يصدون به الناس عن دين الله ورسوله.
وَإِذَا كُنَّا لاَنُكَفِّرُ مَنْ عَبَدَ الْصَّنَمَ الَّذِي عَلَى عَبْدِ الْقَادِرِ، والْصَّنَمَ الَّذِي عَلَى قَبْرِ أَحْمَدَ الْبَدَوِيْ، وَأَمْثَالِهِمَا لِأَجْلِ جَهْلِهِمْ وَعَدَمِ مَنْ يُنَبِّهُهُمْ، فَكَيْفَ نُكَفِّرُ مَنْ لَمْ يُشْرِكْ بِاللهِ إِذَا لَمْ يُهَاجِرْ إِلَيْنَا أَوْ لَمْ يُكَفِّرْ وَيُقَاتِلْ ؟ سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيْمٌ
وَإِذَا كُنَّا لاَنُكَفِّرُ مَنْ عَبَدَ الْصَّنَمَ الَّذِي عَلَى عَبْدِ الْقَادِرِ، والْصَّنَمَ الَّذِي عَلَى قَبْرِ أَحْمَدَ الْبَدَوِيْ، وَأَمْثَالِهِمَا لِأَجْلِ جَهْلِهِمْ وَعَدَمِ مَنْ يُنَبِّهُهُمْ، فَكَيْفَ نُكَفِّرُ مَنْ لَمْ يُشْرِكْ بِاللهِ إِذَا لَمْ يُهَاجِرْ إِلَيْنَا أَوْ لَمْ يُكَفِّرْ وَيُقَاتِلْ ؟ سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيْمٌ
Adapun kedustaan dan tuduhan keji yang dituduhkan kepada kami, diantaranya tuduhan mereka bahwa kami memvonis kafir semua orang secara global. dan kami mengharuskan orang yang mampu menampakkan agamanya, untuk berhijrah ke negri kami. Dan kini juga dituduh memvonis kafir orang yang enggan memvonis kafir, dan enggan untuk ikut berperang, dan masih banyak lagi tuduhan lain semisal ini. Semua tuduhan ini adalah dusta dan tuduhan keji, DENGAN TUDUHAN TUDUHAN INI MEREKA BERMAKSUD MENJAUHKAN MASYARAKAT DARI agama Allah dan Rasul-Nya.
Bila kami tidak menjatuhkan vonis kafir kepada orang yang nyata nyata menyembah berhala yang ada di atas (kuburan) syeikh Abdul Qadir (Jailani), dan yang menyembah berhala yang ada di atas kuburan syeikh Ahmad Badawi, dan selainnya, karena KEBODOHAN dan karena TIDAK ADANYA ORANG YANG MENGINGATKAN MEREKA, maka bagaimana mungkin kami mengkafirkan orang yang tidak menyekutukan Allâh hanya karena dia tidak berhijrah kepada kami, atau dia tidak turut serta memvonis kafir dan memerangi (bersama kami) ?
سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيْمٌ
Maha Suci Engkau Wahai Allâh , ini adalah dusta (fitnah) yang besar (An Nur 16)
Mentakwilkan, atau mencari penafsiran agar ucapan beliau di atas tetap bisa sejalan dengan pemahamananda, itu sangatlah mudah. La Al Qur'an dan hadits saja dengan mudah ditekuk lipat oleh ahlul ahwa' agar bisa sejalan dengan pemahaman sesat mereka, apalagi sekedar ucapan manusia biasa.
Bukan itu yang perlu anda renungkan dan cermati baik baik.
Menurut hemat saya adalah adanya propaganda dan tuduhan keji yang dialamatkan kepada beliau berupa sikap obral kofar kafir, dan kemudian anda kaitkan dengan analisa beliau sendiri.
Menurut analisa beliau di atas, tuduhan tudahan semisal ini adalah bentuk konspirasi jahat; "DENGAN TUDUHAN TUDUHAN INI MEREKA BERMAKSUD MENJAUHKAN MASYARAKAT DARI agama Allah dan Rasul-Nya."
Ternyata trik "konspirasi keji" ini sudah dijalankan sedari dahulu kala, dan syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah sudah menyadari keberadaan "konspirasi jahat" ini.
Semoga anda mulai memahami fenomena yang sedang terjadi di sekitar anda.
repost from ustadz arifin badri
Tidak ada komentar: