Bilal dan Potret Kerinduan Terhadap Kampung Halaman

Bilal dan Potret Kerinduan Terhadap Kampung Halaman

Sahabat nabi adalah orang-orang spesial. Mereka hidup di zaman yang utama, dan dibimbing oleh manusia pilihan mulia.

Bilal bin Rabah, mengalami fase kehidupan awal dakwah di Mekkah. Diancam dibunuh dan disiksa. Abu bakar ash Shiddiq kemudian membebaskannya dari perbudakan.

Saat hijrah ke Madinah, Bilal ditunjuk oleh Rasulullah sebagai muadzin. Hingga Rasulullah wafat.
Pasca sepeninggal Rasulullah, Bilal tak mau lagi mengumandangkan adzan. Minta izin kepada Abu Bakar, sang Khalifah waktu itu, untuk pergi berjihad ke negeri Syam. Alasan terkuatnya sebenarnya karena tak kuat lagi hidup di Madinah. Selalu teringat Rasulullah.

Rasulullah amat dekat dengan Bilal. Banyak hadits yang menceritakan keakraban kedua hamba Allah ini.

Suatu ketika, Rasulullah pernah bersabda,"Wahai Bilal. Istirahatkan kami dengan sholat."

Dalam kesempatan lain, Rasulullah bercerita bahwa sandal Bilal terdengar di Surga. Setelah ditelusuri, ternyata Bilal punya amalan khusus, yaitu selalu menjaga wudhu dan setiap selesai wudhu, beliau melakukan sholat.

Suatu ketika, saat Bilal baru saja ikut hijrah dari Mekkah menuju ke Madinah, Bilal sakit demam. Ditengah tidurnya, beliau mengigau dengan mengatakan;

Duhai malangnya aku, akankah suatu malam nanti
Aku bermalam di Fakh dikelilingi pohon idzkhir dan jalil
Akankah suatu hari nanti aku minum air Mijannah
Akankah aku melihat lagi pegunungan Syamah dan Thafil

Seorang sahabat nabi yang mulia; Bilal radhiyallahu anhu, kangen dengan kampung halamannya. Betapa beratnya hijrah yang dilakukannya. Untuk menyelamatkan agama, dan juga jiwanya.

Pada bait syair yang beliau ucapkan dalam tidurnya, ada kerinduan mendalam yang dirasakan Bilal. Alam bawah sadarnya mengatakan bahwa meninggalkan tanah kelahiran adalah hal yang sangat berat.

Bilal, anda, dan juga saya, adalah manusia biasa yang punya rasa cinta dan rindu.
Rindu akan tanah, rindu akan rumah, dan rindu akan kampung halaman.
Untukmu tanah kelahiranku... Aku rindu.

Riyadh, 21 Mei 2020
_____
Keterangan foto: Masjid Bilal bin Rabah, Kota Madinah Al Munawwaroh.

source ustadz Budi Marta Saudin

Tidak ada komentar: