ikhwan ditipu oleh seorang akhwat hingga 36 juta rupiah dan ditinggal nikah

ikhwan ditipu oleh seorang akhwat hingga 36 juta

Akhir-akhir ini media sosial terutama berbasis kajian Sunnah, atau Manhaj Salaf disesaki tentang seorang oknum Ikhwan yang menipu sejumlah akhwat, kalau membaca dan mendengarkan beberapa sumber modusnya hampir sama dengan pelaku-pelaku sebelumnya, seperti dijanjikan dinikahi, atau diajak dalam investasi menguntungkan, dan ini menarik bagai magnet untuk banyak orang untuk kemudian dijebak demi keuntungan pelaku.

Sebenarnya kejadian seperti ini sudah sering terjadi sebelumnya, bukan saja ada oknum Ikhwan menipu akhwat tetapi juga terjadi ada Ikhwan ditipu oknum akhwat, seperti yang dituturkan kepada saya ada seorang teman Ikhwan di Kota Bandung yang ditipu oleh seorang akhwat hingga 36 juta rupiah, sementara si Ikhwan pekerjaannya cuma driver ojek online.

uang sejumlah itu sangat besar artinya baginya, awalnya terjadi interaksi di sosial media, kemudian berlanjut ke komunikasi yang lebih serius, si akhwat janji mau menikah dengan si Ikhwan, maka sejak itu setiap permintaan sejumlah dana dari si akhwat selalu dipenuhi oleh si Ikhwan, dan ini berlangsung selama berbulan-bulan dan kalau ditotal sejumlah 36 juta rupiah, namun pada suatu saat si akhwat menghilang dengan memblokir nomer dan semua jalur komunikasi dengan ia Ikhwan, dan setelah diselidiki oleh si Ikhwan dia menemukan kenyataan bahwa si akhwat sudah menikah dengan Ikhwan lain tidak lama ini, SubhanaAllah, betapa hancur hati si Ikhwan, angan-angannya menikah dengan si akhwat pupus sudah.
Mendengar cerita ini saya sarankan si Ikhwan konsultasi dengan teman saya yakni seorang advokat, semoga segera di proses hukum kasus tersebut agar membuat takut pelaku lain melakukan penipuan dan manipulasi serupa, Aamiin.

Dengan banyaknya kejadian serupa semoga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar menilai seseorang jangan dari postingannya, jangan dari fisiknya namun nilai dari kepribadiannya, bagaimana amanahnya dia, bagaimana sikap dia ketika dalam muamalah dan seterusnya.

Juga yang utama jangan panjang angan-angan, karena panjang angan-angan ini yang dimanipulasi oleh para pelaku kejahatan, seperti dapat kita jumpai dikalangan orang-orang yang baru hijrah mereka cenderung ingin punya pasangan ideal sesuai angan-angan, atau motif ekonomi seperti mendapatkan hasil dengan cepat dari investasi, padahal pasangan ideal dan juga hasil usaha perlu proses, perlu banyak doa dan perlu kehati-hatian dari kita, itu semua tidak dapat kita dapatkan dengan cara instan.

Wallahua'lam.
Hasan Al-Bashir berkata, ”Tidaklah seorang hamba berpanjang angan-angan melainkan akan merusak amalannya” (Al Bayan wat Tabyin, jilid III, hal 74).
Ali Bin Abi Thalib berkata, ”Keberuntungan menghampiri orang yang tidak mencarinya, tamak menjanjikan sesuatu yang sulit dipenuhi, angan-angan membuat buta mata orang cerdik dan siapa yang panjang angan-angan pasti menuai amal yang buruk” (Faraidul Kalam li Khulafail Kiram, Qashim Ashar, hal 345).
Sumber Referensi "Petaka Panjang Angan-angan", karya Isruwanti Ummu Nashifa di web muslimah.or

Oleh Siswo Kusyudhanto
diedit ulang oleh admin dakwahpost.com

Tidak ada komentar: