AWAS MANHAJ MENCLA-MENCLE !!!

AWAS MANHAJ MENCLA-MENCLE !!!
Mendengar dan mentaati pemimpin kaum muslimin dalam hal yang bukan maksiat merupakan salah satu aqidah ahlussunnah wal jamaah. Akan tetapi tidak hanya berhenti sampai disitu saja, bahkan wajib untuk menjaga kehormatan dan kewibawaan mereka dengan tidak mengumbar aib mereka atau tidak mengkritik mereka di hadapan umum (seperti di medsos) dan melarang untuk mencela mereka. Bahkan ini merupakan landasan dari mendengar dan taat kepada mereka. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu berkata: Bukan termasuk manhaj salaf menyebarkan aib pemimpin kaum muslimin dan menyebutnya di atas mimbar. Hal ini dikarenakan bisa menyebabkan kekacauan dan tidak adanya mendengar dan taat dalam kebaikan.

(Al-As-ilah wa Al-Ajwibah fi Al-'Alaaqah Baina Al-Haakim wa Al-Mahkuum hal. 18)

Namun muncul di zaman ini oknum dai yang mengaku ahlussunnah akan tetapi ucapannya selalu mencla-mencle (terutama dalam hal ini). Kapan lalu dia mengatakan bahwa 'presiden panen dosa' kemudian setelah dibantah dia mengingkarinya sendiri (seperti mengingkari matahari di siang bolong).

Baru saja dia menulis tentang sikap terhadap pemimpin yang dzalim adalah diam, bersabar dan tidak menjelekkannya. Namun sekarang dia nge-share ucapan oknum yang mengkritik pemimpin dengan ucapan "tidak balas dendam atas ketidakadilan pemerintah tersebut".

Apakah dia masih mabuk hingga tidak paham apa yang dia share itu?! Apakah ini permainan "cantik" sang oknum dengan memakai tulisan/lisan orang lain untuk mengkritik pemimpin?! Ataukah ini yang dinamakan manhaj mencla-mencle?! Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu berkata: Ketahuilah bahwa kesesatan yang sebenarnya adalah engkau menganggap baik apa yang kemarin engkau mengingkarinya dan engkau mengingkari apa yang kemarin engkau menganggapnya baik (alias mencla-mencle). Jauhkanlah diri kalian dari sikap mencla-mencle dalam urusan agama, karena agama Allah itu satu. (Al-Ibanah Al-Kubra kitab Al-Iman 1/190 oleh Ibnu Baththah Al-Ukbari)

Syaikh Sulaiman Ar Ruhaily hafidzahullahu berkata: Tidak ada kebaikan pada diri orang-orang yang mencla-mencle. Tidak ada kebaikan bagi suatu negeri pada diri orang-orang yang mencla-mencle. Tidak ada kebaikan bagi umat pada diri orang-orang yang mencla-mencle. Yaitu orang-orang yang berjalan mengikuti arah angin, suatu saat mereka menentang (mencela/mengkritik) negara (pemimpin/pemerintah) dengan mengatakan: pemimpin ini tidak syar'i, pemimpin kita begini (tidak adil), pemerintah begitu (dzalim, curang, carut marut kebijakannya)....Namun ketika arah angin berpindah mereka pun mencla-mencle...tidak ada kebaikan pada diri mereka bagi umat. Berhati-hati dari mereka ini wajib (hukumnya). (Ditranskrip dan diterjemahkan dari telegram Fawaid Syaikh Dr. Sulaiman Ar-Ruhaily tanggal 14 Februari 2018).

يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك
Wahai Dzat yang membolak balikkan hati

tetapkan hati kami diatas agama Mu.

Tidak ada komentar: