Bahaya komunis, ketika pancasila diperas menjadi tri sila kemudian eka sila saja

“Pancasila sebagai hasil revolusi ideologi harus diperbaharui pengertian lamanya dengan diperas menjadi Tri Sila. Kemudian, diperas lagi menjadi Eka Sila yakni Gotong Royong. Dengan demikian tidak terbaca lagi pengertian Ketuhanan Yang Maha Esa secara tersurat.

Pemerasan Pancasila itu, menjadikan PKI D.N. Aidit tidak hanya dapat menerima Sang Merah Putih sebagai bendera negara dan bangsa Indonesia. PKI tidak lagi menyatakan bahwa Pancasila digunakan oleh PNI untuk membunuh pimpinan PKI di Madiun, 1948 M. Akan tetapi, D.N. Aidit mengubah pernyataannya tersebut dengan menjadikan Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa. Hanya alat, bukan filosofi dan ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia. PKI tetap tidak berubah, mempertahankan Marxisme Leninisme Maoisme sebagai landasan falsafahnya.

Para ulama diajak untuk menerima Manipol Usdek dan Nasakom. Bagi yang tidak dapat menerima ketiganya, dinyatakan sebagai kaum reaksioner atau agen Nekolim – Neo Kolonialisme dan Imperialisme. Diajak kembali ke tahun 1926 M adanya konsep pemikiran Ir. Sukarno tentang Nasakom”

[Api Sejarah Jilid Kedua oleh Ahmad Mansur Suryanegara, halaman 403]

Bahaya komunis, ketika pancasila diperas

Bahaya komunis, ketika pancasila diperas

Tidak ada komentar: