DUO BASALAMAH, KAKAK dan ADIK KANDUNG?

DUO BASALAMAH, KAKAK dan ADIK KANDUNG?

Ya, Kita akan mengira bahwa mereka adalah saudara kandung. Hal yang terfikirkan oleh kita dan mungkin ribuan jama'ah yang lain.

Dengan nama Basalamah di deretan akhir nama, apalagi tak banyak orang di Indonesia memakai nama itu, plus menjadi seorang ustadz bermanhaj salaf, mereka tentu diidentikkan sama; kakak dan adik kandung.

Tapi kini kita tahu, bahwa nama Basalamah itu hadir karena marga yang sama. Basalamah merupakan salah satu marga Arab Hadramaut yang merujuk kepada nama keluarga atau marga yang dipakai oleh keturunan bangsa Arab, yang berasal dari daerah Hadramaut di Yaman, letaknya di Jazirah Arab bagian selatan.

Penamaan marga sendiri dipilih berdasarkan kabilah, tempat asal, sejarah, kebiasaan atau sifat serta nama nenek moyang golongan tersebut.

Jadi dari beberapa alasan diatas, mereka berasal dari tempat yang sama, entah itu yang mana. Takdir yang indah, bukan?

Ustadz Khalid Basalamah (sebelah kiri) sendiri merupakan seorang ikhwan kelahiran Makassar, sedang ustadz Syafiq Basalamah (sebelah kanan) kelahiran Jawa Tengah yang kemudian dibesarkan di Jember Jawa Timur.

Ustadz Khalid berkarakter tegas, lantang dan berwibawa ketika berdakwah. Sedang ustadz Syafiq sangat lembut, lebih tenang dan mudah dicerna isi kajiannya bagi orang awam.

Qadarullah, mereka berdua --hafizhahumullah- saat ini tlah menjadi icon dari kehadiran dakwah sunnah di Indonesia. 

Sebuah dakwah yang mengajak pada ketauhidan dan islam yang murni. Bebas dari segala bentuk kesyirikan, takhyul, khurafat, ajaran nenek moyang menyelisihi syari'at, yang kesemuanya berlandaskan Al-Qur'an dan Hadis Shahih. Masya Allah.

Kita berharap Allah senantiasa menguatkan beliau berdua, duo Basalamah --hafizhahullah, ditengah maraknya fitnah dan tuduhan kepada manhaj salaf.

Seperti kata ustadz Syafiq, "Demi Allah, agama lain mungkin hancur dan binasa jika mendapat fitnah yang terus menerus seperti ini. Tapi islam tidak. Karena ia dipelihara langsung oleh Allah!"

Semoga Allah menjaga antum berdua, dan kita berdo'a untuk bisa kembali bersua, tidak hanya di dunia, tetapi juga di surgaNya. 

Akhukum fillah, Fadhlan Abdurrahman

Tidak ada komentar: