Fatwa Terkini Syaikh Abdulmuhsin al-'Abbad hafizhahullahu terkait shalat berjamaah berjarak

shalat berjamaah berjarak

Fatwa Terkini Syaikh Abdulmuhsin al-'Abbad hafizhahullahu Perihal Didirikannya Sholat Lima Waktu di Arab Saudi di Tengah Pandemi Covid-19

Pada Fatwa Beliau hafizhahullahu terdapat pelajaran yang begitu berharga.
========================

بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Sholawat dan salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan segenap sahabat beliau.

Amma ba'du:

Saya pernah ditanya lebih dari dua bulan lalu, pada bulan Rajab, di waktu sholat lima waktu masih ditegakkan di masjid-masjid di seluruh negeri ini, kajian-kajian di masjid Nabawi juga masih diadakan, aku katakan:

Aku ditanya di suatu kajian perihal yang terjadi di beberapa negara, di mana masyarakat mengerjakan sholat di masjid-masjid sementara antara seorang makmum dengan yang lain terdapat jarak satu atau dua meter; mereka beralasan sebagai tindakan pencegahan dari penyakit (Covid-19), apakah hukum hal tersebut?

Lalu aku jawab sholatnya tidak sah, sebab mereka dianggap sholat sendiri-sendiri. Maksudku, mereka menyerupai orang yang sholat sendirian di belakang shaf. Padahal telah valid dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, bahwa beliau melihat seorang sholat sendirian di belakang shaf, lalu beliau menyuruhnya untuk mengulangi (sholat).

Namun pasca diterbitkannya izin mendirikan sholat jumat dan berjamaah lima waktu di seluruh masjid Arab Saudi dengan tetap menjaga prosedur dan peraturan pencegahan, yang akan dimulai pada hari Ahad 8/10/1441 H, pasca Kementrian Urusan Islam menerbitkan pengarahan bagi pihak terkait di seluruh masjid, di antaranya : Wajibnya para jamaah sholat untuk menjaga jarak sejauh dua meter antara satu dengan yang lain.

Maka, saya sekarang sampaikan: "Tidak sepatutnya bagi seorang pun bersandar kepada pendapatku sebelumnya. Sebaliknya, hendaklah ia bersandar kepada keputusan yang telah diterbitkan oleh pihak yang berwenang untuk berfatwa."

Saya mohon kepada Allah 'azza wa jalla semoga Dia menolak balak dan mengangkat wabah ini. Semoga Allah memberi taufik kepada kaum muslimin -para pemimpin dan segerap rakyatnya- menuju kebaikan dan kemenangan, dan kepada segala hal yang menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengabulkan.

Sholawat dan salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabat beliau.

Abdulmuhsin bin Hamad al-'Abbad al-Badr
6/10/1441 H

Tidak ada komentar: