Identifikasi Pengusung Kebenaran dan Pengusung Hawa Nafsu

Identifikasi Pengusung Kebenaran dan Pengusung Hawa Nafsu

Asy-Syaikh, Al-Allamah, Sholeh bin Fauzan -hafizhahullah- menerangkan :

"Tatkala seorang pengusung kebenaran terjatuh dalam kekeliruan, lalu anda katakan kepadanya :

"Kamu telah menyalahi dalil, kamu telah menyalahi sunnah"...

Niscaya dia akan menerima hal tersebut. Sebab maksud dan tujuannya adalah kebenaran, dan bukan untuk membela atau mempertahankan pendapatnya..

Adapun jika anda menyampaikan kepada pengusung hawa nafsu, : "anda telah keliru"...maka dia akan marah dan emosional. Ini merupakan indikator pengusung hawa nafsu, yakni selalu berusaha membela hawa nafsunya."

إِذَا قُلتَ لصَاحِبِ الحَقِّ إِذا أخٔطَأَ: أنْتَ أخْطَأتَ الدَّلِيلَ، أَخْطَأْتَ السُّنَّةَ، فَإنَّهُ يَقْبَل، لأَنَّ قَصْدَهُ الحَقّ، وَلَيْسَ قَصْدُهُ الانْتِصَار لِرأيِهِ،
أمَّا إذَا قُلْتَ لصَاحِبِ الهَوَى أنْتَ أخْطَأتَ، فَإِنَّهُ يَغْضَبُ وَيَشْتَدُّ، وَهَذِهِ عَلامَةُ أَهْلِ الأَهْوَاءِ، أنَّ كُلَّ وَاحِدٍ يُرِيدُ أَنْ يَنْتَصِرَ لِهَوَاه.

Sumber: Syarhus Sunnah, karya Imam Al-Barbahari, hal 56.

Tidak ada komentar: