Pemahaman Keliru Tentang Takdir dan Tawakkal

Pemahaman Keliru Tentang Takdir dan Tawakkal

1. Gak usah takut Corona, tetap seperti biasa aja, gak perlu himbauan Pemerintah, datangi saja tempai ramai, kalau Allah gak takdirkan gak akan kena, gak akan Mati!

2. Gak usah berobat, kalau Allah takdirkan sembuh ya nanti juga sembuh.

3. Gak usah makan, kalau Allah takdirkan kenyang ya ntar juga kenyang.

4. Gak usah Nikah, ntar kalau Allah takdirkan punya anak, ya ana bakal punya anak juga. (Anak Kucing?)

5. Gak usah takut Mati, taruh saja leher di rel Kereta Api, kalau Allah gak takdirkan Mati ya saya gak bakal Mati.

6. Gak usah Kerja, Rezeki sudah ditentukan Allah, ntar juga bakal datang Sendiri.

7. Gak usah peduli dengan nasib Anak-Istri, yang penting Khuruj 40 Hari, biar Allah yang ngasih makan mereka.

8. Dan semua redaksi yang mirip dengan itu..

Padahal Ajaran Islam bukan begitu!

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
Rasulullah ﷺ bersabda : “Andai saja kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenarnya, niscaya kalian diberi Rizki seperti rizkinya Burung, pergi dengan perut kosong di Pagi hari dan pulang di Sore hari dengan perut terisi penuh.” (HR. Tirmidzi : 2266)

Burung saja nyari nafkah dan berbuat, pergi Pagi pulang Sore, bukan berdiam diri.

Tawakkal bukan pasrah, tetapi Tawakkal itu berbuat semampu kita namun hasilnya barulah Kita serahkan kepada Allah ﷻ Sang Pencipta.

Memahami Iman kepada Takdir Allah.

1. Meyakini dan menetapkan bahwa Allah ﷻ telah menentukan Takdir/ketetapan segala sesuatu, Bahwa Allah mengetahui, menuliskan, berkehendak dan menciptakannya.

2. Meyakini dan menetapkan bahwa Allah memberikan kemampuan kepada makhluk-makhluk-Nya untuk berbuat, berusaha dan ber-ikhtiyar. Namun seluruh perbuatan makhluk sangatlah terbatas dan bergantung pada kehendak Allah.

✔️ Maka keimanan kita Ahlussunnah wal Jama'ah adalah menetapkan kedua poin tersebut secara bersamaan.

Berbuatlah..!!! Maka hasilnya serahkan kepada Allah yang Maha Kuasa.

Tidak hanya poin 1 sebagaimana Kaum Jabriyyah, pasrah tanpa berbuat.

Tidak hanya poin 2 sebagaimana kaum Qodariyyah. Berbuat mengandalkan diri sendiri tanpa mengandalkan kekuatan Allah.

Yang nggak mau berusaha, pasrah dan berhujjah dengan Takdir Allah tanpa ambil sebab-sebab penjagaan, maka ini pemikiran Jabriyyah.

Yang hanya mengandalkan pikirannya dan mencari sebab Duniawi tanpa berdoa, dan tidak percaya dengan Takdir Allah dalam wabah ini, maka ini pemikiran Qodariyyah.

Adapun yang berdo’a, bertawakkal dan mencari sebab-sebab penjagaan dan kesembuhan yang dibolehkan, inilah Madzhab pertengahan, yaitu Ahlussunnah wal Jama'ah.

Semoga bermanfaat, 𝘉𝘢𝘳𝘢𝘬𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶𝘧𝘪𝘪𝘬𝘶𝘮
Penulis : Ustadz Hafzan El Hadi 𝘏𝘢𝘧𝘪𝘻𝘩𝘢𝘩𝘶𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 𝘛𝘢'𝘢𝘭𝘢
Penulis : Ustadz Fadlan Fahamsyah 𝘏𝘢𝘧𝘪𝘻𝘩𝘢𝘩𝘶𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 𝘛𝘢'𝘢𝘭𝘢

Tidak ada komentar: