Raja Faisal ajarkan amerika yang junjung tinggi HAM namun Diskriminatif terhadap kulit hitam

amerika yang junjung tinggi HAM namun Diskriminatif terhadap kulit hitam

Berikut adalah kesaksian Hisyam Nazir, mantan menteri perminyakan Arab Saudi thn 90an, yg juga pernah menjadi Dubes Arab Saudi di Mesir sd thn 2011.

Dikisahkan pernah suatu ketika Raja Faisal dan rombongan, dimana Nazir termasuk di dalamnya berkunjung ke New York untuk suatu pertemuan di kantor PBB di kota itu. Suatu ketika beliau mengajak rombongan untuk keluar makan di sebuah restauran. Dan Salah satu yg diundang dalam acara makan2 tsb adalah Said Adam, (yg menurut Nazir) adalah mahasiswa pertama Saudi yg mendapat beasiswa belajar di luar negeri. Bayangkan mahasiswa diundang traktir makan oleh seorang Raja ... Extraordinary, isnt it?

baca juga Kisah keteguhan raja faisal menjaga tauhid selama perang arab-israel

Tapi tunggu, ada lagi yg lebih menarik untuk dikisahkan ... Saat makanan siap dihidangkan, seperti umumnya di restauran, pelayan menyajikan atau melayani semua rombongan Raja dengan makanan yg dipesan. Semua orang dilayani, kecuali Said Adam. Pelayan tak menyajikan makanan apapun di hadapan Adam. Melihat situasi demikian, Raja Faisal berdiri dan ia sendiri yg membagikan makanan kepada Adam. Menurut Nazir, Raja Faisal sendirilah yg melayani Said Adam.

Any idea why the servant ignored Adam? Ya, karena kala itu di Amerika thn 70an, diskriminasi rasial pada orang kulit berwarna masih sangat kuat. Dan Raja mengajarkan pada Amerika yg liberal dan konon menjunjung tinggi HAM bahwa Said Adam yg berkulit hitam itu pun layak diperlakukan sama sebagai sesama manusia. 

This is the great stance of King Faisal to show that high morals are not about hypocrisy but good manners and sincere kindness.

Keren kan? Wahhabi loh beliau.

Tidak ada komentar: