Masih Tentang Hagia Sophia (آيا صوفيا)
Dikumandangkannya adzan dari menara Hagia Sophia adalah nikmat yang Agung, di sana kalimat tauhid ditinggikan, kalimat takbir dikumandangkan dan syiar Islam dihidupkan.
Tapi hal ini, masih menyisakan PR baru bagi pemerintah di sana untuk mengawal agar pelaksanaan ibadah di Aya Sofia sesuai dg tuntunan syariat, semoga ornamen, pahatan, salib dan gambar² patung yang bernuansa kekufuran segera dikondisikan.
Masalah kuburan, jika itu berada di dalam masjid maka hal ini tidak diragukan lagi keharamannya, namun jika di luar masjid tapi masih satu halaman atau pekarangan maka semoga bisa dikondisikan dan diatur secara resmi dg panduan dan bimbingan para ulama agar keabsahan sholat di sana bisa terwujud. Mengingat ada hadits Nabi yang melarang masalah ini.
Bangunan bersejarah ini, juga mengajarkan kepada kita akan kurang perhatiannya daulah utsmaniyah terhadap penjagaan kemurnian tauhid, semoga Allah merahmati dan mengampuni para khulafa' dan para sultan dinasti Ustmaniyah.
Terlepas dari segala kekurangan, mereka adalah kaum yang ikut menjayakan Islam, menggetarkan musuh² agama, di zamannya Baitul Maqdis terjaga kesuciannya, di eranya dibuatkan rel kereta api dari istambul hingga ke Madinah untuk memudahkan transportasi jamaah haji, di masanya bangsa Eropa (Balkan dan sebagian Eropa Timur) berbondong² masuk islam, tidaklah negeri Balkan dan sebagian wilayah Eropa Timur kecuali pernah dilalui kuda² pasukan Islam di bawah panji dinasti ustmaniyah, sehingga Allah disembah di bumi itu. Semoga itu menjadi amal jariyah bagi para sultan Ustmaniyah, Tidak ada kepemimpinan yang sempurna kecuali kepemimpinan rasulullah.
Masalah Aya Sophia tak harus kita lihat dari sudut pandang politik, biarkan para politikus berkoar² dg segala retorikanya, baik pro maupun kontra... Kita umat islam hanya ingin masjid dimakmurkan, suara adzan dikumandangkan dan kalimat tauhid ditegakkan.
Tidak ada komentar: