Kisah su'ul khatimah, selama hidup tak pernah shalat dan tidak mengenakan hijab

Kisah suul khatimah

Dahulu di Mesir, ketika krisis Kuwait terjadi, aku telah terbiasa menguburkan mayit. Itu sejak aku masih berada di Kuwait, sebelum krisis terjadi. Aku dikenal dengan hal itu oleh orang-orang. Maka suatu hari, seorang wanita menghubungiku meminta agar aku berkenan menguburkan ibunya yang baru saja meninggal.

Aku pun bergegas pergi ke tempat pemakaman. Aku menunggu di tempat pemandian mayit. Tiba-tiba aku melihat ada 4 orang wanita yang mengenakan hijab berjalan cepat keluar dari tempat itu. Aku tidak sempat menanyakan mengapa mereka keluar dengan bergegas, karena itu tidak penting bagiku.

Tidak lama kemudian, wanita yang memandikan jenazah keluar dan meminta bantuanku untuk memandikan jenazah itu. Maka aku katakan kepadanya: “Ini tidak boleh. Seorang pria tidak boleh melihat aurat seorang wanita!”

Tapi ia beralasan bahwa tubuh wanita ini sangat besar. Akhirnya ia kembali masuk memandikan dan mengafaninya. Tidak lama kemudian, ia keluar lagi untuk memanggil kami mengangkat jenazahnya. Maka kami yang berjumlah sekitar 11 pria pun masuk dan mengangkat jenazahnya karena begitu berat.

Ketika kami sampai ke liang kuburnya, dan seperti kebiasaan penduduk Mesir, kuburan mereka seperti kamar; mereka turun dengan tangga ke dalam di mana mereka meletakkan jenazah di situ tanpa menimbunnya atau menutupinya dengan tanah.

Kami pun membuka pintu atas dan menurunkan jenazah itu dengan memanggulnya di pundak kami. Tiba-tiba ia terlepas dari kami dan tergelincir masuk ke dalam kamar itu tanpa kami sempat untuk memegangnya kembali. Hingga kami mendengarkan suara tulangnya yang bergemeretak patah saat jatuh. Aku melihat dari arah pintu yang terbuka, ternyata kain kafannya telah terbuka hingga auratnya tersingkap sedikit. Aku pun segera meloncat dan menutupinya. Lalu dengan penuh kesulitan, aku menarik dan mengarahkannya ke arah kiblat.

Kemudian aku membuka sedikit kain kafan di bagian wajah jenazah tersebut. Dan tiba-tiba aku menyaksikan sebuah pemandangan yang mengejutkan…Kedua matanya melotot, wajahnya menghitam. Aku jadi ketakutan melihat pemandangan itu. Segera saja aku berlari keluar ke atas dan tidak memperdulikan apapun.

Setelah aku tiba di apartemenku, salah seorang putri wanita itu meneleponku dan memintaku bersumpah untuk menceritakan padanya apa yang telah terjadi saat jenazah ibunya dimasukkan ke dalam liang kubur. Aku berusaha menghindar untuk menjawab. Tapi ia terus memaksaku untuk memberitahunya. Maka aku pun memberitahunya…

Ternyata ia mengatakan kepadaku: “Wahai Syekh, ketika Anda melihat kami bergegas keluar dari tempat pemandian jenazah itu, itu disebabkan apa yang kami lihat: wajah ibu kami yang menghitam…Syekh, penyebab itu semua adalah karena ibu kami tidak pernah shalat 1 rakaat pun, dan ia meninggal dunia dalam keadaan tidak mengenakan hijab…”

Kisah nyata ini menegaskan bahwa terkadang Allah berkehendak memperlihatkan kepada hamba-hambaNya akibat dari su’ul khatimah yang dialami oleh sebagian pendurhaka, agar menjadi pelajaran bagi mereka yang masih hidup.

Tidak cukupkah itu menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berakal??

Sumber: Qashash Mu’atstsirah Jiddan Lil Fatayat
Alih Bahasa: Muhammad Ihsan Zainuddin

source mim.or.id

Tidak ada komentar: