Memutar Haluan Takut

Memutar Haluan Takut

Tak jarang kita dihantui rasa takut. Takut dicemooh, takut dimusuhi, takut miskin, takut jatuh sakit, takut pada atasan, sampai takut istri atau takut anak kalo ngambek. Tak terhitung rasa takut yang mungkin muncul menghantui setiap detik kehidupan kita.

Sepertinya kita sepakat, rasa takut itu ga enak. Menyesakkan. Membuat perasaan tak tenang. Pikiran jadi kalut.

Bahkan tanpa sadar, manusia telah membangun industri dan bisnis triliunan penghilang rasa takut. Bayangkan aja...!! Biaya yang harus dirogoh seorang artis gara-gara takut keriput dan takut tampil kurang aduhai. Itu baru seorang artis dengan satu rasa takut. Bagaimana dengan milyaran manusia dengan ribuan rasa takut--masing-masing--lainnya...??!

Namun bagi mukmin yang bertauhid, yang berusaha memuarakan dan memenej rasa takutnya hanya kepada Allah, yang takut akan murka-Nya, takut kehilangan ridho dan cinta-Nya, takut luput dari waktu shalat, takut ketuaan untuk menunaikan haji, takut Allah karena dusta, culas, dan menipu sesama, dan takut-takut berkategori ibadah lainnya,.... Bagi mereka ini, tak ada yang perlu dikuatirkan. Sebab, tak ada mudarat yang perlu ditakutkan akan menimpa.

Fudahil bin 'Iyaadh -rahimahullah- pernah berkata:

(( من خاف الله، لم يضره أحد ؛ ومن خاف غير الله، لم ينفعه أحد )).
"Siapa yang takut kepada Allah, maka tak ada yang bisa memudaratkannya. Siapa yang takut kepada selain Allah, tak ada yang mampu memberinya kemanfaatan." [Siyar A'laamin Nubalaa': 8/426, adz-Dzahabi]
_______

Lombok, 26072018
Johan Saputra Halim

Tidak ada komentar: