siapa yang digelari Kadrun oleh mereka ?

siapa yang digelari Kadrun oleh mereka ?

Di antara masyarakat Indonesia ada yang saling menjuluki dengan julukan yang jelek. Satu kelompok mengatakan “Cebong” dan yang lainnya membalas dengan julukan “Kampret.”

Seiring dengan berjalannya waktu, muncul lagi istilah “Kadrun” (Kadal Gurun). Gelar ini disematkan kepada orang-orang yang kontra pemerintah oleh kelompok yang pro pemerintah.

Istilah “Kadrun” ini kemudian melebar, bukan hanya ditujukan kepada kelompok yang kontra pemerintah. Tetapi juga kepada siapa saja yang berusaha meneladani Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dianggap “sebagai pengikut budaya Arab.” Maka ini yang perlu dikritisi.

Sebagian orang melabeli “Kadrun” kepada seseorang yang memakai celana cingkrang, jubah, imamah, memotong kumis dan memanjangkan jenggot. Juga laqob ini dialamatkan ke akhowat yang menggunakan cadar dan yang sejenisnya.

Maka kita akan katakan, siapa sebenarnya yang pantas digelari “Kadrun?” Yang mengikuti sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam atau yang menyelisihi Nabi shallallahu alaihi wa sallam? Atau orang-orang yang mengikuti kebiasaan, adat istiadat dan budaya orang-orang kafir?

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كاَنَ قَبْلَكُمْ شِبْراً بِشِبْرٍ وذِرَاعاً بِذِرَاعٍ, حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ. قُلْنَا: يَارَسُوْلَ اللهِ, الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى ؟ قَالَ: فَمَنْ» ؟ . رواه البخاري
“Sungguh kalian akan mengikuti sunnah (kebiasaan) orang-orang sebelum kamu, sejengkal-demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hingga andaikata mereka masuk ke lubang ‘Dlobb’ (kadal gurun), niscaya kalian akan memasukinya pula.” Kami (para shahabat) berkata: “Wahai Rasulullah! (mereka itu) orang-orang Yahudi dan Nashrani?” Beliau bersabda: “Siapa lagi (kalau bukan mereka).” {HR. Bukhari)

*) Tulisan AFM, Abu Abdul Basith Fadhel, dengan perubahan redaksi seperlunya.

Tidak ada komentar: