Mungkin anda merasa tema ini begitu horor untuk dibicarakan. walau demikian, anda siap atau tidak, tetap saja kematian itu pasti datang.
Nah, pernahkah anda memikirkan kira kira siapakah yang akan mengurus jenazah anda, menyolatkan dan kemudian menguburkannya?
Mungkin anda berkata, ya tentu keluarga saya sendiri.
Cukupkah hanya mereka?
Barangkali anda akan berkata, ya karyawan saya.
Benarkah karyawan anda akan melakukannya? di manakah rumah mereka, dekat atau jauh?
Barang kali anda akan berkata: ya tetangga tetangga saya?
Mungkinkah mereka sudi melakukannya?
Anda bisa saja berkata: mereka pasti mau melakukannya.
Yakinkah anda mereka sudi melakukannya?
Coba pikirkan, di saat mereka sedang kesusahan, anda tidak peduli, di saat warung mereka kesepian pelanggan, ternyata anda acuh tak acuh lewat depan warungnya membawa belanjaan dari mall, atau supermarket atau belanja online?
Bisa saja anda berkata: habis warung tetangga harganya mahal, barang tidak lengkap, dan pelayanannya ribet.
Kawan, alasan serupa bisa saja mereka ucapkan di saat jasad anda membujur kaku, mereka berkata: aah, lagi sibuk ngurusi warung, sibuk kulakan ke pasar, atau sibuk jaga warung.
Mungkin anda berkata: ah masak mereka tega membiarkan keluarga saya mengurus jenazah sendirian?
Bisa saja mereka balik berkata: kemaren saja warung saya koleps, dia cuek, bahkan merasa tidak berdosa berbelanja di mall, atau supermarket milik si aceng, atau belanja online di marketplace milik "kawan karib pinokio".
Atau mereka akan berkata: ngurusi jenazah dia itu ribet, membutuhkan waktu sekian sekian, kalau waktu yang sama saya gunakan untuk mengurusi warung, maka saya bisa mendapat keuntungan sekian sekian.
Sobat! dalam pepatah arab dikatakan:
كيفما تدين تدان
Sebagaimana engkau memperlakukan orang lain, maka mereka akan memperlakukanmu dengan cara yang sama.
Selamat merenung.
Tulisan Ustad Dr Muhammad Arifin Badri
Selamat merenung.
Tulisan Ustad Dr Muhammad Arifin Badri
Tidak ada komentar: