Orang yang keringatnya berbau menyengat, orang yang habis makan bawang dan pete, atau orang yang suka bikin gaduh dapat dicegah untuk mendatangi masjid. Jama'ah dapat terganggu dengan kehadirannya.
Ibnu 'Abdil-Barr rahimahullah berkata:
وإذا كانت العلة فِي إخراجه من المسجد أنه يتأذى به، ففِي القياس أن كل ما يتأذى به جيرانه فِي المسجد بأن يكون ذرب اللسان، سفيهاً عليهم في المسجد ، مستطيلاً ، أو كان ذا ريحة قبيحة لسوء صناعته ، أو عاهة مؤذية كالجذام وشبهه وكل ما يتأذى به الناس إذا وجد في أحد جيران المسجد وأرادوا إخراجه عن المسجد وإبعاده عنه كان ذلك لهم ، ما كانت العلة موجودة فيه حتى تزول ، فإذا زالت كان له مراجعة المسجد
"Apabila 'illat (alasan) mengeluarkan seseorang dari masjid adalah ia mengganggu orang lain, maka qiyasnya : bahwa setiap perkara yang mengganggu tetangga/rekannya di masjid karena lisannya tajam (sering menyakiti orang lain - Pent.), berbuat onar di masjid, berbuat dhalim, mempunyai aroma busuk, atau memiliki penyakit berbahaya seperti kusta dan semisalnya; maka setiap hal yang mengganggu manusia apabila didapatkan pada diri seseorang di masjid dan mereka ingin mengeluarkan dan menjauhkannya dari masjid, maka mereka berhak untuk itu - selama 'illat (alasannya) ada padanya dan tidak hilang. Namun jika 'illatnya hilang, maka ia dapat kembali hadir ke masjid" [At-Tamhiid, 6/422-423].
Sama seperti case masker dalam musim wabah Covid-19. Orang yang merasa kebal Covid-19 atau menganggapnya hoax lalu abai tak memakai masker saat keluar rumah, dapat dicegah untuk mendatangi masjid. Karena, jama'ah merasa terganggu dengan kehadirannya.
Jangan karena kekeliruan tersebut, ia bikin pengumuman di medsos, "Saya dilarang shalat berjama'ah dan berdzikir di rumah Allah". Ini seperti keluhan ala tradisionalis saat mereka bilang, "Masak kita dilarang membaca surat Yasin". Padahal yang dilarang adalah rutinitas amalan membaca Yasin pada 7 hari, 100 hari, atau 1.000 hari pasca kematian seseorang. Bukan karena membaca Surat Yasin terlarang, tapi karena bid'ah bacaan surat Yasin yang diikat sebab dan waktu tertentu tanpa dalil shahih.
Jika Anda tak suka pakai masker, silakan terapkan saat bergaul dengan rekan satu komunitas. Akan tetapi saat berinteraksi dengan mayoritas masyarakat yang menerapkan protokol kesehatan, ikuti saja.
source ustadz doni arif wibowo
Tidak ada komentar: