patung sapi saksi bisu metode penyiksaan kejam inkuisisi Spanyol kepada kaum Muslimin

patung sapi saksi bisu metode penyiksaan kejam inkuisisi Spanyol

PENDERITAAN Kalian di Zaman ini
Belum apa-apa jika dibandingkan dengan Kaum Terdahulu yang demi mempertahankan Iman-nya pada Aqidah Tauhid, hingga harus meregang Nyawa. Allahul Musta'an!
----------

Ini bukan sapi qurban. Ini adalah patung sapi saksi bisu dalam catatan sejarah kelam di Andalusia.
Ini adalah metode penyiksaan kejam inkuisisi Spanyol kepada kaum Muslimin yang menolak untuk murtad di Andalusia saat itu.

Korban (muslim) diikat dan dimasukkan ke dalam rongga perut pada patung tersebut, kemudian dikunci dari luar.

Selanjutnya, patung sapi ini "dipanggang" dengan api yang dipanaskan dengan menggunakan kayubakar dari bawahnya.

Korban yang kepanasan akan berteriak, hingga melalui suara teriakan tersebut keluarlah suara dari mulut patung sapi lenguhan yang panjang.

Pedihnya, hal itu menjadi tontonan yang menghibur Kaum kuffar saat itu. Makin keras teriakan korban, makin panjang dan berseni suara lenguhan patung sapi itu.

Kalau suara lenguhan patung sapi sudah berhenti, itu menunjukkan bahwa "pertunjukan seni" telah selesai. Karena korban sudah mati kepanasan dan kehausan.

Yang ajaib, sekarang patung sapi "kejam" tersebut menjadi salah satu destinasi wisata di Santillana del Mar Cantabria Spanyol.
-------------------------------

Bagi kita umat Islam, ini adalah pelajaran penting yang harus diketahui bahwa kekuatan umat Islam adalah di syariat Islam itu sendiri,penyimpangan-penyimpangan terhadap Islam menjadi penyebab mundurnya kesultanan Andalusia. 

Inilah yang menjadi awal kepedihan bagi umat Islam di Spanyol yang akhirnya harus mengalami inkuisisi oleh Kuffar, Ratu Isabella & kekuatannya!
___
Judul Asli artikel : " SAPI HOROR BAGI UMAT ISLAM SPANYOL " (The Brazen Bull May Have Been History’s Worst Torture Device)
https://www.gpsmycity.com/blog/granadas-spanish-inquisition-torture-museum-5161.html
Disunting kembali oleh Arrayhan Abdul Wahhab

Tidak ada komentar: