Syaitan masuk melalui adu domba antara kaum muslimin dan prasangka buruk

Syaitan masuk melalui adu domba antara kaum muslimin

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwasanya Rasulullah Shalallahu a’laihi wasallam bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ فِي جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَلَكِنْ فِي التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ ( رواه مسلم 2812)
“Sesungguhnya syaitan telah putus asa untuk disembah oleh orang-orang yang shalat di jazirah arab, akan tetapi dia mengadu domba di antara mereka.” (HR. Muslim no. 2812)

Syaitan akan selalu mencari celah agar bisa menyesatkan manusia, sekecil apapun celahnya, dia akan berusaha menerobosnya, sampai jika dia telah berputus asa, maka dia akan mengadu domba di antara kaum muslimin.

Di antara bentuknya adalah mereka melemparkan fitnah dan permusuhan di tengah-tengah manusia, karena hal itu bisa menyebabkan umat manusia saling membenci, menjauhi, memutuskan hubungan, bahkan sampai berperang. Karenanya wajib atas setiap muslim untuk waspada dari semua fitnah yang dilemparkan oleh syaitan ke tengah-tengah kaum muslimin, karena hal itu bisa memecah belah dan melemahkan persatuan mereka.

Hendaknya Kaum muslimin mengingat bahwa tujuan terbesar dari Iblis (syaitan) adalah agar umat manusia melakukan kekafiran dan kesyirikan kepada Allah Ta’ala. Akan tetapi jika mereka tidak sanggup karena banyaknya ilmu agama yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin, maka langkah terakhir mereka guna untuk menghancurkan kaum muslimin adalah dengan menebarkan kebencian dan adu domba di antara mereka.

Lalu selanjutnya yang akan dilakukan syaitan yaitu menimbulkan prasangka yang buruk pada hati setiap kaum muslimin. hal ini sebagaimana yang di gambarkan Rasulullah Shalallahu a’laihi wasallam dalam hadits shahih dari Anas mengenai kisah Shofiyah yang mengunjungi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sedangkan saat itu beliau sedang i’tikaf.

Ketika itu beliau keluar bersama Shofiyah karena waktu itu malam hari untuk menemaninya ke rumahnya. Di tengah jalan, Nabi ditemui oleh dua orang Anshor. Ketika mereka berdua melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka lantas berjalan dengan cepatnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda:

« عَلَى رِسْلِكُمَا إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَىٍّ » . فَقَالاَ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا سُوءًا - أَوْ قَالَ - شَيْئًا »
“Hendaklah kalian pelan-pelan saja jalannya. Ini adalah Shofiyah binti Huyay (istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).” Mereka berdua pun lantas mengatakan, “Subhanallah (Maha Suci Allah), wahai Rasulullah.”

Beliau lantas bersabda, “Sesungguhnya syaitan mengalir dalam diri manusia di tempat mengalirnya darah. Aku sungguh khawatir jika kejelekan telah merasuk ke dalam hati-hati kalian – atau hati kalian berkata sesuatu -.”

(HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175, dari Shofiyah binti Huyay

Tidak ada komentar: