JANGAN BERITAHU ORANG YANG HASAD TENTANG NIKMATMU

JANGAN BERITAHU ORANG YANG HASAD TENTANG NIKMATMU

Menurut jumhur ulama, hasad adalah berharap hilangnya nikmat Allah pada orang lain.

Nikmat ini bisa berupa nikmat harta, kedudukan, ilmu, dan lainnya.
Demikian penjelasan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hlm. 368
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Larangan hasad ini, terkandung dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian saling hasad (mendengki), janganlah saling tanajusy (menyakiti dalam jual beli), janganlah saling benci, janganlah saling membelakangi (mendiamkan), dan janganlah menjual di atas jualan saudaranya. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara untuk muslim lainnya. Karenanya, ia tidak boleh berbuat zalim, menelantarkan, berdusta, dan menghina yang lain. Takwa itu di sini (beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali). Cukuplah seseorang berdosa jika ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya itu haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.’” (HR. Muslim, no. 2564)
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Naah, salah satu cara menghadapi orang hasad adalah dengan tidak memberitahu orang yang hasad tentang nikmatmu.

Makanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sampai melarang untuk menceritakan mimpi buruk pada orang lain.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dalam hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang mimpi baik dan mimpi buruk, “Mimpi yang baik itu dari Allah. Jika salah seorang di antara kalian bermimpi sesuatu yang disenangi, janganlah menceritakannya selain pada orang yang menyukai saja. Namun, jika bermimpi yang tidak disukai, mintalah perlindungan kepada Allah dari keburukan mimpi tersebut dan juga dari kejahatan setan. Kemudian, meludahlah sebanyak tiga kali dan jangan menceritakan hal tadi kepada seorang pun. Karena mimpi tersebut tidak akan memudaratkan orang yang bermimpi tadi.” (HR. Bukhari, no. 7044 dan Muslim, no. 2261, dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu)
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

Tidak ada komentar: